Live Program UHF Digital

Ada Peningkatan Gempa Teknonik di Gunung Salak, Pemkab Bogor: Waspada

JAKARTA – Pemkab Bogor meminta masyarakat yang tinggal di kawasan Gunung Salak untuk waspada. Hal demikian adanya peningkatan gempa tektonik di Gunung Salak.

“Memang kita ini hidup diantara dua kaki gunung, Gunung Gede dan juga Gunung Salak aktif. Kami meminta menghimbau kepada warga yang rumahnya di kaki gunung itu harus waspada dan mitigasi kami di BPBD dengan adanya himbauan di vulkanologi itu bagaimana pencegahannya,” kata Bupati Bogor Iwan Setiawan kepada wartawan, Rabu (13/12/2023).

Untuk itu, Iwan meminta kepada BPBD untuk melakukan evaluasi dan mengkaji dengan memetakan wilayah mana saja yang akan terdampak gempa.

“Nanti BPBD kami instruksikan untuk mengevaluasi atau mengkaji dari garis bentangan kaki Gunung Salak itu kecamatan mana aja, karena memang tersebar kan ada dari Cijeruk sampa Sukajaya kalau tidak salah, nanti secara khusus dimitigasi oleh BPBD,” tambahnya.

Sementara itu, Pemantau Pos Gunung Salak Kawa Sungkawa mengatakan berdasarkan pengamatan visual aktivitas Gunung Salak masih normal. Adapun gempa yang terjadi yakni gempa tektonik.

“Aktivitas Gunung Salak kami di pos kami visual normal normal aja, tidak ada peningkatan apa-apa. Adapun gempa-gempa itu biasa yang terekam di seismograf cuma tektonik itu pun tidak banyak sehari paling 3 paling banyak 5 sehari tidak ada aktivitas peningkatan,” tutupnya.

Untuk diketahui, Pengamatan visual periode 1-9 Desember 2023, gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut. Asap kawah tidak teramati, cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah selatan dan suhu udara 22-32°C.

Pengamatan kegempaan periode 1-9 Desember 2023, masih didominasi gempa tektonik jauh yang terekam sebanyak 31 kali kejadian dan gempa Tektonik lokal sebanyak 22 kali kejadian. Gempa vulkanik sebagai indikasi aktivitas Gunung Salak tidak terekam.

Meskipun dari kegempaan cenderung normal, namun tetap perlu diwaspadai terjadinya erupsi freatik, berupa semburan lumpur atau erupsi uap air yang dapat terjadi tiba-tiba, pasca terjadinya kenaikan gempa Tektonik Lokal beberapa hari lalu.

Musim hujan, tingkat kelembaban udara di sekitar kawah akan lebih tinggi, sehingga gas-gas vulkanik akan sulit terurai menyebabkan konsentrasi gas-gasnya akan meningkat dan dapat membahayakan kehidupan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *