JAKARTA – Komandan Satuan Siber (Dansatsiber) TNI Brigjen TNI J.O. Sembiring menyebutkan ancaman siber kini menjadi tantangan yang sangat serius dalam menjaga stabilitas dan kedaulatan negara. Ancaman siber telah berkembang menjadi masalah multidimensi yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Sembiring menuturkan ancaman siber berupa serangan phishing, ransomware, hingga upaya peretasan data atau data breach kini terus mengintai infrastruktur vital yang mendukung sistem informasi negara. Dalam situasi ini, kewaspadaan kolektif dan kompetensi teknis menjadi pondasi penting dalam mempertahankan keamanan nasional dan institusi negara.
“Serangan siber tidak hanya mengancam infrastruktur teknologi informasi, tetapi juga dapat merusak operasional militer, mengganggu keamanan nasional, dan bahkan menantang kedaulatan negara. Oleh karena itu, kesiapan untuk menghadapi ancaman ini harus menjadi tanggung jawab bersama,” katanya dalam acara Cyber Awareness Training dan Cyber Range Session yang diselenggarakan oleh Badan Instalasi Strategis Pertahanan (Bainstrahan) Kemhan di The St. Regis Hotel, Jakarta.
Selain itu, Sembiring melanjutkan perkembangan pesat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), serta kemajuan Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, semakin memperparah ancaman ini.
Terutama dengan meluasnya penggunaan Internet of Things (IoT), Virtual/Augmented Reality, dan Artificial Intelligence (AI) yang turut merambah dunia militer. Perubahan ini telah memengaruhi taktik, doktrin, dan teknik bertempur, serta memperluas ruang lingkup medan perang yang sebelumnya terbatas pada darat, laut, udara, dan ruang angkasa, kini juga mencakup ruang siber.
“Dampak besar dari perkembangan TIK ini adalah munculnya fenomena perang siber (cyber warfare), yang melibatkan penggunaan komputer dan jaringan untuk menyerang infrastruktur kritis. Dengan memanfaatkan keunggulan teknologi informasi, pihak yang terlibat dalam perang siber bisa menargetkan sistem yang sangat vital, yang pada akhirnya dapat mengancam integritas negara dan bangsa,”terangnya.
Melalui pelatihan dan sesi simulasi dalam acara ini, Bainstrahan Kemhan RI berharap para peserta dapat meningkatkan kesiapan menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks. Pembekalan ini diharapkan dapat memperkuat pertahanan dan keamanan nasional dalam menghadapi tantangan baru di dunia maya, yang semakin terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari.