JAKARTA – Anggota Parlemen Eropa asal Italia, Benedetta Scuderi, mengungkapkan bahwa dia dan ratusan orang lainnnya ditahan dan dianiaya oleh pasukan Israel setelah berpartisipasi dalam Global Sumud Flotilla, yang berlayar untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Dalam sesi pleno Parlemen Eropa di Strasbourg, Senin (6/10/2025), Scuderi menceritakan pengalaman pahitnya di kapal yang diserang oleh Israel di perairan internasional.
Scuderi menyatakan bahwa bersama dengan empat anggota Parlemen Eropa lainnya, mereka termasuk di antara sekitar 400 aktivis yang ditahan secara paksa dan dibawa ke pelabuhan Ashdod setelah serangan tersebut. “Kami tidak diberi kebutuhan dasar seperti makanan, air, tidur, dan akses terhadap obat-obatan, bahkan dalam beberapa kasus, kami menjadi sasaran penyerangan fisik,” katanya, dilansir dari Anadolu, Selasa (7/10/2025).
Anggota parlemen Italia itu menggambarkan misi armada tersebut sebagai upaya damai dan kemanusiaan untuk membantu penduduk Gaza yang sedang menderita akibat blokade dan kelaparan. Ia mengkritik lembaga dan pemerintah Eropa karena gagal bertindak tegas dalam membela hukum internasional dan martabat manusia. Scuderi menegaskan bahwa para peserta armada hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh para pemimpin politik dunia, yang selama ini tampak absen dalam upaya kemanusiaan ini.
Scuderi juga mencatat bahwa beberapa peserta armada, termasuk Anggota Parlemen Eropa Prancis, Rima Hassan dan Emma Fourreau, masih belum kembali. Sementara itu, armada lain yang membawa aktivis Eropa, termasuk Anggota Parlemen Eropa asal Prancis, Melissa Camara, masih dalam perjalanan menuju Gaza.
Di akhir pernyataannya, Scuderi mendesak Uni Eropa untuk menegakkan perannya sebagai pembela demokrasi dan hak asasi manusia dengan mendukung tujuan misi tersebut. Sementara itu, kelompok politik Scuderi, Partai Hijau, menyoroti isu serangan Israel terhadap armada kapal ini dan penahanan ilegal para pesertanya dalam agenda Parlemen Eropa.




