POHANG, KORSEL – Angkatan Laut Korsel menghentikan operasi hampir seluruh armada pesawat P-3CK setelah insiden kecelakaan fatal yang menewaskan empat awak pesawat di lereng gunung di Kota Pohang pada 29 Mei 2025. Kecelakaan ini menjadi pukulan berat bagi operasi pengawasan maritim dan perang anti-kapal selam Korsel yang selama ini mengandalkan P-3CK.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 13:49 waktu setempat, dan menjadi insiden pertama yang melibatkan pesawat P-3CK dalam sejarah pengoperasiannya oleh Angkatan Laut Korsel. Sampai saat ini, penyebab jatuhnya pesawat masih dalam penyelidikan intensif oleh pihak berwenang.
Sebagai langkah antisipasi, Angkatan Laut Korsel mengambil keputusan menghentikan operasi armada P-3CK untuk memastikan keselamatan selama proses investigasi berlangsung. “Keputusan ini diambil demi keamanan dan kelancaran penyelidikan,” kata Lee Sung Jun, juru bicara Angkatan Bersenjata Korsel, dalam keterangan resmi.
Untuk menjaga keamanan maritim yang terancam oleh penghentian armada tersebut, Angkatan Laut Korsel menggandeng patroli udara dari pihak penjaga pantai dan mendapatkan dukungan dari Angkatan Laut Amerika Serikat. Rencananya, AS akan mengerahkan pesawat pengintai P-8 Poseidon mulai Juli mendatang guna mengisi kekosongan kemampuan pengawasan.
Pesawat P-3CK sendiri memiliki peran vital sebagai tulang punggung pertahanan maritim Korsel dalam mendeteksi ancaman kapal selam di wilayah perairan yang strategis. Penghentian sementara ini menimbulkan kekhawatiran akan berkurangnya kemampuan Korsel dalam menghadapi tantangan keamanan regional.
Pihak militer Korsel saat ini fokus pada penyelidikan menyeluruh yang meliputi aspek teknis pesawat, protokol pemeliharaan, hingga kompetensi pilot. Hasil penyelidikan diperkirakan akan menentukan arah kebijakan terkait armada P-3CK dan langkah strategis pertahanan maritim nasional.
Kejadian ini menjadi peringatan penting bagi keselamatan penerbangan militer dan mempertegas pentingnya kolaborasi internasional, khususnya antara Korsel dan AS, dalam menjaga stabilitas keamanan regional.
Pengguna diharapkan mengikuti terus perkembangan berita terkait insiden ini seiring upaya penyelidikan dan pemulihan yang tengah dijalankan oleh Angkatan Laut Korea Selatan.