JAKARTA — Gelombang arus balik Lebaran 2025 mulai menunjukkan puncaknya di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.
Dalam waktu 24 jam terakhir, tercatat sebanyak 41.073 kendaraan pemudik menyeberang dari Sumatera menuju Pulau Jawa melalui jalur penyeberangan ke Pelabuhan Merak, Banten.
Jumlah ini menjadi catatan tertinggi selama arus balik tahun ini.
Lonjakan ini tercatat pada periode 5 hingga 6 April 2025, dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga 08.00 WIB keesokan harinya.
Data tersebut diungkapkan langsung oleh General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Syamsudin.
“Puncak arus balik di Pelabuhan Bakauheni mulai mengalami peningkatan. Sejak kemarin sore hingga tadi pagi,” ujar Syamsudin dalam keterangan resminya pada Minggu (6/4/2025).
Mayoritas kendaraan yang melintas terdiri dari roda dua dan roda empat, yang mengalami peningkatan paling signifikan.
Berdasarkan rincian ASDP, sebanyak 20.079 unit sepeda motor, 19.208 mobil pribadi, 683 bus, dan 1.103 truk telah diberangkatkan ke Pulau Jawa hanya dalam kurun satu hari.
Situasi Semakin Padat
Syamsudin juga menekankan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan fisik para pemudik yang hendak melanjutkan perjalanan darat usai menyeberang.
“Jadi kami juga mengimbau kepada para pemudik yang hendak melakukan perjalanan jauh ke kampung halaman untuk selalu menjaga kesehatan dan ikuti arahan dari petugas kami yang ada di lapangan,” ucapnya.
Kondisi padat ini sudah diprediksi sebelumnya oleh Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Heru Widodo.
Ia memperkirakan malam hari pada H+4 Lebaran atau Sabtu (5/4) akan menjadi puncak pergerakan pemudik dari Sumatera menuju Jawa.
“Kami prediksi pada hari ini atau H+4 Lebaran itu adalah arus balik masyarakat dari Sumatera ke Pulau Jawa. Jadi malam ini kami prediksi jadi puncak arus balik libur Lebaran,” ungkap Heru.
Mengantisipasi lonjakan arus balik, ASDP telah meningkatkan layanan operasional, termasuk penambahan kapal dan penyesuaian jadwal keberangkatan agar lalu lintas kendaraan lebih lancar.
Pemantauan melalui sistem digital dan pengaturan antrean di area pelabuhan juga dilakukan untuk menghindari kemacetan di dermaga maupun akses masuk pelabuhan.
Langkah-langkah ini diambil guna memastikan bahwa perpindahan massal ribuan kendaraan antar pulau dapat berlangsung aman, tertib, dan minim hambatan.
Seluruh pengguna jasa penyeberangan diimbau memanfaatkan aplikasi dan informasi digital ASDP untuk memantau jadwal kapal dan kondisi antrean secara real-time.***