JAKARTA – Pemerintah akan kembali memberikan diskon tarif listrik 50% mulai 5 Juni 2025. Diskon ini khusus untuk rumah tangga dengan daya listrik 450 VA dan 900 VA. Program ini diharapkan bisa membantu meringankan beban masyarakat dan mendorong konsumsi di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari enam paket insentif ekonomi yang disiapkan pemerintah.
“Skemanya seperti sebelumnya, tetapi kali ini hanya untuk pelanggan di bawah 1.300 VA. Kalau sebelumnya sampai 2.200 VA,” ujar Airlangga dalam keterangannya kepada media, Jumat (23/5/2025).
Ia menambahkan bahwa regulasi untuk insentif ini sedang difinalisasi oleh setiap kementerian agar dapat segera diterapkan.
Stimulus Ekonomi untuk Daya Beli Masyarakat
Program diskon listrik ini dirancang untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama menjelang libur sekolah dan pencairan gaji ke-13 bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2025 mencapai 5%, setelah hanya mencatatkan 4,87% pada kuartal pertama.
“Keputusan sudah diambil dalam rapat koordinasi terbatas. Sekarang tinggal disusun di tiap kementerian. Ada yang perlu Peraturan Pemerintah (PP), ada yang butuh Peraturan Menteri (Permen). Tapi semua harus tuntas sebelum 5 Juni,” kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso.
Diskon listrik ini bukan satu-satunya insentif yang disiapkan. Pemerintah juga menggulirkan kebijakan seperti Bantuan Subsidi Upah (BSU), pembebasan iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), diskon tarif tol, diskon tiket pesawat, hingga insentif Rp7 juta untuk pembelian motor listrik. Semua ini bertujuan untuk menggerakkan roda perekonomian nasional dan memberikan napas baru bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Mekanisme Diskon: Mudah dan Otomatis
Bagi pelanggan PLN, baik prabayar maupun pascabayar, diskon 50% akan diterapkan secara otomatis tanpa perlu registrasi. Untuk pelanggan pascabayar, potongan akan langsung terlihat pada tagihan bulanan Juni dan Juli 2025. Sementara itu, pelanggan prabayar bisa menikmati diskon saat membeli token listrik melalui aplikasi PLN Mobile atau gerai resmi.
“Pelanggan cukup membayar setengah harga untuk mendapatkan jumlah kWh yang sama seperti biasanya,” jelas Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.
Sebagai contoh, pelanggan dengan daya 900 VA yang biasanya membayar Rp100.000 untuk 63,6 kWh akan mendapatkan 127,2 kWh dengan harga yang sama selama periode diskon. Kebijakan ini diharapkan menjangkau sekitar 79,3 juta rumah tangga di seluruh Indonesia, atau 97% dari total pelanggan rumah tangga PLN.
Bedanya dengan Program Sebelumnya
Pada Januari–Februari 2025, pemerintah pernah menggelar program serupa yang menyasar pelanggan hingga daya 2.200 VA, dengan anggaran Rp13,6 triliun. Program tersebut berhasil menekan inflasi dan meningkatkan konsumsi rumah tangga. Namun, kali ini pemerintah memfokuskan bantuan pada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dengan daya lebih kecil, yaitu 450 VA dan 900 VA.
“Ini untuk memastikan bantuan tepat sasaran bagi yang paling membutuhkan,” tambah Airlangga.
Tips Memaksimalkan Diskon Listrik
Untuk memanfaatkan diskon ini secara maksimal, masyarakat diimbau untuk:
Cek Daya Listrik:
Pastikan kapasitas daya rumah Anda 450 VA atau 900 VA agar memenuhi syarat.
Manfaatkan Token dengan Bijak:
Bagi pelanggan prabayar, beli token melalui kanal resmi seperti PLN Mobile untuk memastikan diskon otomatis terapply.
Hemat Energi:
Gunakan peralatan listrik secara efisien, seperti mematikan lampu saat tidak digunakan atau memanfaatkan cahaya alami di siang hari.
Dampak Positif bagi Masyarakat
Kebijakan ini disambut baik oleh masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah yang merasakan tekanan ekonomi akibat kenaikan harga kebutuhan pokok.
“Ini sangat membantu, apalagi harga barang naik terus. Tagihan listrik yang lebih murah bikin kami bisa alokasikan uang untuk kebutuhan lain,” ujar Budi Santoso, seorang warga Jakarta dengan daya listrik 900 VA.