BELITUNG – Air Weapon Range (AWR) Buding Pangkalan Udara H.AS Hanandjoeddin merupakan tempat yang selalu dijadikan puncak latihan TNI AU. Di AWR Buding Lanud H.AS Hanandjoeddin tidak pernah absen dijadikan latiahan bersama dengan angkata udara negara asing.
“Di sini buat latihan puncaknya latihan udara, latihan puncaknya Koopsud 1, kemudian latihan puncaknya Pasgat di sini. Ini bekas-bekas yang buat latihan kemarin oleh Pasgat dan Jalak Sakti untuk penembakan. Kemudian pesawat tempur itu pengeboman yang hitam-hitam itu bekas targetnya,” kata Komandan Lanud H.AS Hanandjoeddin Letkol Pnb Dian Bashari di lokasi. Rabu kemarin.
Dian mengungkapkan lapangan yang memiliki luas lahan seluas 747,4 hektare milik TNI AU, AWR Buding mampu mengakomodir 1.200 personil dalam sekali latihan.
“Latihan tempur udara ini biasanya dilakukan setahun sekali, semuanya puncaknya disini,” ucapnya.
Dian membeberkan yang paling sering melaksanakan latihan di AWR Buding Lanud H.AS Hanandjoeddin adalah Skadron 12 dan 16 dari Lanud Roesmin Nurjadin, Riau, Pekanbaru.
“Karena jaraknya ke Jakarta dekat juga, Palembang dekat, Pangkal Pinang dekat, dan ke bandara juga dekat. Kemudian jarak yang dekat dengan beberapa pangkalan udara seperti F-16, Hawk 100/200.” katanya.
Adapun latihan-latihan lainnya, Dian melanjutkan adalah Fire Power Demo (latihan trimatra), Jalak Sakti, dan latihan puncak TNI Angkatan Udara Angkasa Yudha.
Dalam satu kali latihan, ia menambahkan, alutsista yang turut serta seperti CN-295, Hercules, Boeing, F-16, Hawk. “Juga helikopter Caracal, Super Puma, dan Colibri,” ungkapnya.
Untuk mempersiapkan latihan, pihaknya membutuhkan waktu satu bulan sebelum latihan dimulai agar semua dapat berjalan dengan aman dan tidak menemukan kendala yang dapat merugikan banyak pihak.
“Dengan persiapan sebulan sebelum latihan. Kalau tahun kemarin penerjunan dari sana (menunjuk titik sebelah kanan dari tempat peninjauan), itu ada hercules dan CN. Kemudian pesawat tempurnya dari arah laut,”terangnya.
Air Weapon Range sendiri merupakan daerah yang digunakan oleh angkatan udara untuk melakukan latihan-latihan tempur menggunakan amunisi hidup. Biasanya, AWR memiliki lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk agar aman saat melangsungkan latihan.