Live Program UHF Digital

Balita di Samarinda Terpapar Narkoba, Mengalami Insomnia Selama 2 Hari dan Salah Diagnosa Kesurupan

 

KALTIM – Balita berusia 3 tahun di Samarinda, Kalimantan Timur terkonfirmasi positif mengonsumsi narkoba jenis sabu. Sebelumnya balita itu meminum air yang diberikan oleh tetangganya.

Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kalimantan Timur, Rina Zainun mengatakan setelah minum air tersebut, balita tersebut mengalami gejala halusinasi, hiperaktif, dan sulit tidur selama dua hari.

“Gejala yang dialami balita tersebut adalah perilaku yang sangat aktif, tidak mau diam, dan terus berbicara. Awalnya, ibunya mengira bahwa balita tersebut sedang kesurupan.” katanya kepada wartawan.

Selain kesulitan tidur, balita tersebut juga menunjukkan gejala lain seperti berkeringat dingin dan menolak makan dan minum.

“Dari Selasa hingga Rabu, balita tersebut menolak makan dan minum. Selain itu, dia juga berkeringat dengan intensitas yang tidak wajar dan aroma keringatnya tidak sedap,” jelasnya.

Rina menuturkan meskipun tidak makan dan minum, dia tidak menunjukkan kelelahan. Matanya tetap terbuka lebar tanpa rasa kantuk.

“Balita tersebut sering memanjat, termasuk memanjat pohon untuk mengambil buah-buahan seolah-olah sedang mengalami halusinasi. Selain itu, dia juga sering mengumpulkan sampah,” terangnya.

Setelah melihat gejala-gejala tersebut, Rina segera berkonsultasi dengan orangtua N untuk melakukan tes urine. Pada Rabu malam (8/6), N akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Jiwa di Samarinda.

“Rabu malam, saya berkoordinasi dengan Kabid Keperawatan Rumah Sakit Jiwa. Akhirnya, kami melakukan tes urine dan satu jam kemudian diperoleh hasilnya yang menunjukkan bahwa N positif mengonsumsi metamfetamin (narkoba),” ungkapnya.

Saat ini, balita itu sedang menjalani perawatan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Meskipun demikian, gejala aneh tersebut masih terus dialami oleh N selama dirawat di rumah sakit.

“balita itu dirawat, dia tetap aktif dan tidak bisa diam. Pihak rumah sakit memberikan buku gambar agar balita tetap berada di tempat dan infusnya tidak terlepas,” tutupnya.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *