Banjir lahar dingin terjadi di sejumlah daerah di sekitar Gunung Marapi, Sumatra Barat, Jumat (05/04). Setidaknya delapan orang telah dilarikan ke rumah sakit akibat banjir yang diduga terjadi akibat curah hujan tinggi di kawasan Gunung Marapi yang tengah erupsi.
Potret banjir lahar dingin di Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, menunjukkan dampak serius. Aliran lahar dingin merusak sawah, pekarangan warga, dan memutus akses jalan hingga beberapa kendaraan ikut terjebak. Pada Desember lalu, kejadian serupa juga terjadi di sekitar kawasan yang sama.
Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah, telah memperingatkan bahwa banjir lahar dingin dapat menghantam masyarakat yang tinggal di sekitar 23 sungai yang berhulu di Gunung Marapi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat telah membuat pemetaan potensi banjir lahar dingin pasca peristiwa Desember lalu.
Hingga Jumat (05/04) malam, daerah yang terdampak banjir lahar dingin antara lain Nagari Aie Angek di Kabupaten Tanah Datar serta Nagari Bukik Batabuah, Nagari Canduang, dan Nagari Sungai Puar di Kabupaten Agam.
Warga di Bukik Batabuah mendengar aliran air yang membesar sebanyak dua kali, pertama sekitar jam 15.00 WIB dan satu jam setelahnya, aliran kedua berbunyi gemuruh. Delapan orang telah dibawa ke rumah sakit, beberapa di antaranya sempat hanyut terbawa arus air.
Wali nagari setempat, Firdaus, mengirim pesan peringatan kepada warga di pinggiran sungai untuk meninggalkan rumah mereka segera setelah melihat foto lokasi yang menunjukkan potensi bahaya. Sekitar 10 menit setelah pesan peringatan itu dikirim, banjir bandang menerjang kampung-kampung yang lebih rendah.