LUMAJANG – Banjir lahar dingin di Candipuro, Lumajang menyebabkan banyaknya kerusakan rumah warga. Hal ini menjadi perhatian Menko PMK Muhadjir Effendy meminta warga sekitar direlokasi agar tetap aman.
“Penanganan darurat perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan-kemungkinan lainnya,” ujar Muhadjir Effendy pada Sabtu (8/8/2023).
Setelah meninjau daerah di Dusun Bondeli, Muhadjir juga mengunjungi daerah bencana di Kali Regoyo. Menko PMK secara simbolis memberikan bantuan sembako kepada warga yang saat ini terisolasi karena akses keluar wilayah terputus.
Selanjutnya, Muhadjir meninjau posko pengungsian di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro. Di sana, ia menemukan beberapa keluarga yang seharusnya sudah menempati hunian relokasi, tetapi masih tinggal di tempat lama.
“Tadi saya cek ada beberapa keluarga yang seharusnya sudah menempati hunian tetap, tetapi masih tinggal di tempat lama,” ungkapnya.
Warga yang sudah memiliki rumah di hunian relokasi seharusnya segera menempatinya, karena tempat tinggal sebelumnya juga berada dalam zona merah peta rawan bencana. Muhadjir meminta warga untuk mengikuti arahan pemerintah demi keselamatan mereka.
“Demi keselamatan warga, mereka harus segera pindah ke hunian tetap yang telah disediakan oleh pemerintah,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, mengatakan bahwa pada Sabtu malam terdapat 1.038 warga yang mengungsi di 18 titik pos pengungsian. Lima kecamatan terdampak banjir lahar dingin, yaitu Pronojiwo, Candipuro, Tempursari, Pasirian, dan Pasrujambe. Kerusakan yang terjadi mencakup lima rumah rusak berat, lima jembatan putus, satu tanggul penahan, dan satu dam jebol, demikian diungkapkan Patria Dwi.