JAKARTA – Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI mengecam keras tindakan junta militer Myanmar yang terus melakukan pengeboman terhadap warga sipil, terutama setelah gempa berkekuatan 7,7 Skala Richter yang melanda negara tersebut.
Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri, menegaskan bahwa kekerasan terhadap warga sipil harus segera dihentikan dan mendesak komunitas internasional untuk mengambil tindakan tegas.
Gempa dahsyat yang terjadi di dekat Mandalay, Myanmar, menyebabkan lebih dari 1.600 orang tewas dan 3.400 lainnya luka-luka.
Guncangan gempa bahkan dirasakan hingga Bangkok, Thailand, mengakibatkan kerusakan bangunan dan korban jiwa.
Namun, yang lebih mengkhawatirkan, hanya tiga jam setelah gempa terjadi, junta militer Myanmar tetap melanjutkan serangan udara yang menewaskan tujuh orang.
Sebelumnya, serangan udara di Desa Letpanhla, Mandalay, juga telah menewaskan sedikitnya 12 warga sipil dan melukai puluhan lainnya.
Irine juga menyerukan agar ASEAN dan PBB lebih aktif dalam mengatasi krisis kemanusiaan yang terus terjadi di Myanmar.
Menurutnya, aksi represif yang dilakukan oleh junta militer hanya akan memperburuk situasi dan menghambat upaya bantuan kemanusiaan bagi korban bencana.
“Indonesia sebagai bagian dari ASEAN harus mengambil peran lebih besar dalam menekan junta Myanmar agar menghentikan agresi terhadap rakyatnya sendiri.”
“Kita tidak boleh diam terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang terus terjadi di sana,” tegas politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Selain itu, BKSAP DPR RI juga menyoroti pentingnya kerja sama antarnegara dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk para korban gempa di Myanmar.
Ditegaskan bahwa akses terhadap bantuan medis, pangan, dan tempat tinggal harus diprioritaskan, serta memastikan distribusinya berjalan tanpa hambatan.
“Kami mendorong pemerintah Indonesia, ASEAN, dan komunitas internasional untuk memberikan dukungan penuh dalam pemulihan Myanmar pasca gempa, sekaligus terus menekan junta agar menghormati hak asasi manusia dan mengakhiri kekerasan terhadap warga sipil,” tambahnya.
Pernyataan ini menegaskan komitmen BKSAP DPR RI dalam memperjuangkan perdamaian dan stabilitas kawasan, serta menunjukkan kepedulian Indonesia terhadap isu-isu kemanusiaan di tingkat global.***
Foto: Seorang anak duduk di antara puing-puing bangunan yang hancur akibat gempa di Mandalay, Myanmar.
Keterangan foto: Kondisi pascagempa di Mandalay yang memperlihatkan kerusakan parah pada bangunan dan infrastruktur.