JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 14 peristiwa bencana baru yang berdampak signifikan di berbagai wilayah Indonesia pada periode 11–12 November 2025, pukul 07.00 WIB. Dari jumlah tersebut, sembilan kejadian masih dalam proses penanganan. Sebagian besar bencana merupakan hidrometeorologi, termasuk banjir, longsor, dan angin kencang, yang dipicu curah hujan tinggi dan kondisi geologi rawan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menuturkan di Jawa Tengah, banjir melanda Kabupaten Cilacap pada Selasa (11/11) pukul 07.30 WIB akibat meluapnya Sungai Cibeureum dan anak Sungai Cikawung.
“Debit air meningkat dengan cepat dan menggenangi permukiman warga di sejumlah desa di Kecamatan Sidareja dan sekitarnya. Akibat peristiwa ini, sedikitnya 1.201 rumah terendam dengan 1.201 kepala keluarga terdampak,” katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (12/11/2025)
Abdul Muhari melanjutkan Tim BPBD setempat bersama warga membersihkan saluran air dan membantu evakuasi barang warga. Hingga Rabu pagi (12/11), kondisi berangsur normal.
Banjir serupa terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mulai pukul 09.00 WIB setelah hujan deras mengguyur sejak dini hari. Dampaknya, 293 kepala keluarga atau 857 jiwa terdampak, dan 285 rumah mengalami rusak ringan. Beberapa fasilitas umum, termasuk jalan desa dan lahan pertanian, turut terendam.
“BPBD Kabupaten Pangandaran bersama aparat desa dan relawan telah melakukan evakuasi warga serta pembersihan saluran air di sejumlah titik genangan,” ucapnya.
Di Aceh Jaya, curah hujan tinggi memicu banjir pada pukul 08.30 WIB. “Sedikitnya 270 kepala keluarga atau 648 jiwa terdampak, dengan 270 unit rumah warga tergenang air. Beberapa akses jalan desa juga sempat terendam, sehingga menghambat aktivitas masyarakat,” jelasnya.
Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan aparatur desa melakukan pemantauan serta membantu warga. Kejadian banjir juga dilaporkan di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (60 KK terdampak), Langkat, Sumatera Utara (70 KK terdampak), dan Deli Serdang, Sumatera Utara (237 KK terdampak).
Sementara itu, longsor memengaruhi 32 KK di Bandung Barat, Jawa Barat. Di Dompu, NTB, banjir pada 10 November terdampak 965 KK, dan cuaca ekstrem pada 11 November menewaskan dua orang serta melukai tiga lainnya akibat pohon tumbang di Kecamatan Kempo.
Selain bencana baru, BNPB juga memperbarui kondisi bencana sebelumnya. Tanah longsor di Cilacap kini tertangani, banjir di Kebumen telah surut, dan tanah longsor di Magetan menelan satu korban jiwa. Banjir di Brebes mulai surut, dengan pendistribusian air bersih mencapai 45 ribu liter. Angin kencang di Brebes juga merusak 16 rumah, sebagian sudah diperbaiki.
Di wilayah lain, cuaca ekstrem di Banjar, Kalimantan Selatan, berdampak pada 31 KK, sementara kebakaran hutan dan lahan di Riau terus dipantau dengan total luas terbakar mencapai 2.163 hektare hingga 11 November 2025, naik 41 hektare dari hari sebelumnya.
BNPB menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat. “Masyarakat diharapkan menjaga kebersihan saluran air, tidak beraktivitas di lereng curam saat hujan deras, serta memantau informasi cuaca dari BMKG dan peringatan dini dari BPBD setempat,” imbaunya.
BNPB terus memantau kondisi bencana, memperbarui data harian, dan berkoordinasi dengan BPBD di seluruh provinsi untuk memastikan bantuan cepat dan tepat sasaran.




