SULSEL – Brigade Infanteri 3/Tri Budi Sakti (Brigif 3/TBS) Kostrad menggelar pelatihan drone intai selama empat hari, mulai 20 hingga 23 Januari 2025 di Kariango, Maros, Sulawesi Selatan, untuk meningkatkan kemampuan pengoperasian drone dalam mendukung operasi militer.
Wakil Komandan Brigif 3/TBS Letkol Inf Arie Widyo Prasetyo menyampaikan harapan agar para peserta dapat menyerap ilmu yang diberikan dengan baik.
“Saya berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan optimal, di mana para penyelenggara, penatar, dan narasumber dapat mencurahkan ilmu serta kemampuan mereka secara maksimal,” ujar Arie, Senin (3/2/2025).
Lebih lanjut, Arie menekankan pentingnya penguasaan teknologi drone untuk mendukung tugas satuan.
“Dengan demikian, peserta dapat meningkatkan kompetensinya dan ke depan menjadi insan penerangan yang berkualitas serta bermanfaat bagi satuan,” tambahnya.
Penataran ini adalah bagian dari program Latihan Dalam Satuan (LDS) yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan prajurit, khususnya dalam pengoperasian drone sebagai alat pengintaian.
Para peserta, yang terdiri dari 15 prajurit Brigif 3/TBS, dilatih menggunakan drone jenis Latih Intai ROX TD, yang merupakan dukungan dari TNI AD. Selain itu, mereka juga diperkenalkan dengan drone Mavic sebagai referensi tambahan guna memperluas wawasan mengenai berbagai jenis drone yang dapat mendukung tugas satuan.
Kegiatan penataran ini dimulai dengan materi teori yang mencakup karakteristik drone, tahapan penggunaan, serta berbagai tantangan yang mungkin dihadapi saat pengoperasian di medan yang beragam.
Selanjutnya, peserta menjalani latihan praktik lapangan untuk menguji kemampuan dalam menghadapi rintangan (obstacle) yang dapat mempengaruhi efektivitas operasional drone di lapangan.
Dengan selesainya kegiatan ini, diharapkan prajurit Brigif 3/TBS Kostrad dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi drone dalam melaksanakan tugas operasi, serta meningkatkan efektivitas dalam mendukung misi TNI AD di masa depan.