BEIJING – Kementerian Luar Negeri China kembali menepis tuduhan bahwa Institut Virologi Wuhan terlibat dalam penciptaan atau kebocoran virus SARS-CoV-2, penyebab pandemi COVID-19.
“China telah menjelaskan lebih dari sekali bahwa Institut Virologi Wuhan tidak pernah terlibat dalam studi perolehan fungsi virus corona. Tidak pernah merancang, membuat, atau membocorkan COVID-19,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing, Rabu (12/2).
Pernyataan ini merespons laporan media AS yang mengungkap bahwa USAID, badan bantuan luar negeri AS, mengalokasikan dana jutaan dolar kepada EcoHealth Alliance, organisasi berbasis di New York yang kemudian menyalurkan hibah ke Institut Virologi Wuhan.
Penelitian di institut tersebut dikaitkan dengan dugaan kebocoran virus yang menyebabkan pandemi.
Guo Jiakun menegaskan bahwa China menolak segala bentuk manipulasi politik terkait penelusuran asal-usul virus.
Menurutnya, pandemi sangat tidak mungkin terjadi akibat kebocoran laboratorium, sebagaimana disimpulkan oleh tim gabungan WHO-China setelah melakukan investigasi lapangan di Wuhan.
Kesimpulan itu, kata Guo, telah diterima secara luas oleh komunitas internasional, termasuk kalangan ilmuwan.
Sementara itu, USAID, yang memiliki anggaran tahunan lebih dari 40 miliar dolar AS, mendapat sorotan Gedung Putih terkait pendanaannya ke proyek-proyek di China.
Presiden AS Donald Trump bahkan memerintahkan pembubaran USAID melalui unggahan di platform X.
Kebijakan ini didukung oleh Elon Musk, Kepala “Department of Government Efficiency” (DOGE), yang menuduh USAID mendanai penelitian senjata biologis, termasuk COVID-19.