JAKARTA – Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Dahnil Anzar Simanjuntak menanggapi tudingan Presiden Prabowo Subianto mengenai upaya penghambatan kebijakan penghematan anggaran. Dahnil mengungkapkan bahwa upaya tersebut sangat dirasakannya, terutama yang disebut oleh Prabowo sebagai “raja kecil” yang menghalangi rencana efisiensi tersebut.
Dalam unggahannya di media sosial X pada Selasa (11/2), Dahnil menuliskan, “Upaya menjegal kebijakan Presiden Prabowo oleh ‘raja-raja kecil’ seperti yang disampaikan Presiden, memang terasa.” Ia mengungkapkan bahwa banyak pihak yang menentang kebijakan efisiensi anggaran, merasa dirugikan karena kehilangan keuntungan.
Lebih lanjut, Dahnil menyoroti bahwa kebijakan baru yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas program pemerintahan justru banyak dihambat oleh mereka yang merasa kehilangan kesempatan untuk mendapatkan rente. “Kebijakan institusionalisasi baru demi efisiensi dan efektivitas program Presiden pun secara halus banyak dijegal dan dipreteli oleh mereka yang merasa kehilangan potensi rente,” katanya.
Meskipun menghadapi hambatan, Dahnil tetap optimistis. Ia meyakini bahwa banyak pejabat yang mendukung perbaikan meskipun jalannya tidak mudah. “Memang jalan menuju perbaikan dan perubahan tidak mudah, namun saya yakin masih banyak birokrat yang ingin perbaikan,” tandasnya.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menyampaikan bahwa penghematan anggaran kementerian besar-besaran dilakukan untuk kepentingan rakyat, bukan kelompok atau individu tertentu. Dalam pidatonya di Kongres XVIII Muslimat NU di Surabaya pada Senin (10/2), Prabowo mengungkapkan bahwa ada pihak-pihak yang melawan kebijakan tersebut, termasuk dalam birokrasi yang merasa kebal hukum dan menjadi “raja kecil.”