JAKARTA — Ganda campuran Indonesia, Dejan Ferdinansyah dan Siti Fadia Silva Ramadhanti, melenggang ke final Taipei Open 2025.
Kepastian ini diperoleh seusai Dejan/Fadia berhasil membungkam pasangan Jepang, Yuichi Shimogami/Sayaka Hobara, dalam dua gim langsung.
Bertanding di Taipei Arena, Sabtu (10/5/2025), Dejan/Fadia tampil solid dan menang dengan skor 21-19, 21-17 dalam waktu 48 menit.
Hasil ini mengantar Dejan/Fadia membuka peluang besar terciptanya final sesama Indonesia di sektor ganda campuran.
Kemenangan atas pasangan Jepang juga menandai debut pertemuan kedua pasangan.
Secara peringkat, Dejan/Fadia—yang kini menghuni posisi 65 dunia—di atas kertas sempat dianggap underdog melawan Yuichi/Sayaka yang bertengger di peringkat 36.
Namun fakta di lapangan berkata lain.
Jalannya Laga
Gim pertama dimulai dengan performa eksplosif dari Dejan/Fadia.
Mereka langsung meraih empat poin berturut-turut dan memimpin 15-8.
Namun momentum itu sempat teredam setelah pasangan Jepang bangkit meraih enam poin beruntun dan memperkecil ketertinggalan menjadi 15-14.
Dejan/Fadia tak kehilangan fokus. Mereka kembali unggul melalui tiga poin beruntun untuk menjauh di angka 18-14.
Ketika pasangan Jepang sempat menipiskan jarak menjadi 20-19, satu reli krusial memastikan kemenangan gim pertama 21-19 bagi wakil Indonesia.
Pada gim kedua, giliran Yuichi/Sayaka memimpin sejak awal. Mereka unggul hingga skor disamakan menjadi 11-11.
Setelah jeda interval, Dejan/Fadia mengambil alih kendali.
Meskipun kejar-mengejar poin terjadi, pasangan Indonesia tampil lebih tajam di momen-momen akhir.
Tiga kali mencetak dua poin beruntun menjadi penentu kemenangan dengan skor 21-17.
Final All-Indonesian Makin Dekat
Kemenangan ini menjadikan Dejan/Fadia pasangan Indonesia pertama yang memastikan tiket final.
Harapan untuk terciptanya “perang saudara” di partai puncak kini bergantung pada Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu.
Pasangan unggulan keempat tersebut akan berhadapan dengan unggulan ketujuh asal Malaysia, Chen Tang Jie/Chan Wen Tse.
Jika berhasil mengatasi laga semifinal mereka, maka partai puncak sektor ganda campuran akan menjadi milik penuh wakil Indonesia—sebuah skenario manis yang sangat dinanti.
Secara keseluruhan, penampilan Dejan/Fadia sepanjang turnamen menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal kerja sama, ritme serangan, dan kontrol permainan.
Adaptasi cepat Fadia di sektor campuran terbukti efektif, memperkuat potensi baru bagi sektor ganda campuran Indonesia.
Dengan komposisi teknik dan mental yang kian matang, mereka berpeluang membawa pulang gelar BWF Super 300 pertama sebagai pasangan.
Keberhasilan ini juga membuka opsi baru bagi PBSI dalam menyiapkan pasangan campuran jangka panjang.***




