MADINAH – Ribuan jemaah calon haji Indonesia mulai menjalani prosesi miqat di Masjid Bir Ali, Madinah, sebagai bagian penting dalam perjalanan menuju Makkah.
Pada Sabtu (10/5/2025), sebanyak 2.864 jemaah dari tujuh kelompok terbang (kloter) diberangkatkan dengan 73 bus yang disiapkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
Lokasi miqat ini menjadi titik kritis untuk pelafalan niat ihram sebelum memasuki wilayah Tanah Haram.
Mengingat padatnya aktivitas di Bir Ali serta durasi singgah yang terbatas, petugas sektor menetapkan sistem yang terukur dan efisien.
Kepala Sektor Bir Ali, Muhammad, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyusun pola kunjungan dengan waktu maksimal 30 menit agar semua jemaah dapat melaksanakan salat sunnah dan niat ihram secara tertib.
Pengaturan ketat diterapkan agar tidak terjadi antrean panjang maupun kekacauan di sekitar masjid.
“Kemarin kita sudah koordinasi dengan teman-teman di sektor, agar ketua kloter, ketua regu (karu), dan ketua rombongan (karom) mengingatkan para jemaahnya, sudah berihram dari hotel. Kemudian juga sudah berwudhu untuk efisiensi waktu,” kata Muhammad di Bir Ali, Madinah, Sabtu (10/5/2025).
Muhammad menyarankan agar jemaah hanya turun dari bus untuk melaksanakan salat sunnah dua rakaat, lalu kembali ke bus dan mengucapkan niat ihram dari dalam kendaraan.
Skema ini dirancang untuk menghindari kemacetan di area parkir dan mempermudah arus keluar-masuk jemaah. Selain itu, lansia dan penyandang disabilitas diimbau agar tetap berada di dalam bus, karena niat ihram dari dalam kendaraan sudah dianggap sah secara syariat.
“Nah antisipasi kita, petugas yang akan proaktif datang ke bis, untuk memberikan imbauan pada lansia dan disabilitas cukup dari bis saja dan itu sudah sah, Insya Allah semua,” ujarnya.
Untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan selama berada di lokasi miqat, Sektor Bir Ali menerjunkan 14 petugas keamanan yang disebar ke lima titik strategis: depan, tengah, belakang, samping masjid, serta area luar.
Petugas ini bertugas memberi arahan, memastikan jemaah tidak salah pintu masuk dan keluar, serta menjaga agar jemaah tidak tersesat.
Jemaah juga diimbau mengingat nomor tiang parkir, nomor pintu masuk masjid, dan lokasi toilet terdekat.
Ini penting karena sering kali jemaah kesulitan kembali ke bus jika tidak ingat jalur masuk sebelumnya.
“Di setiap parkiran ada nomor tiang bus, mungkin mengingat itu nomor berapa, dan melihat pintu. Setiap toilet ada nomornya, jadi diingat-ingat saja, pintu nomor berapa masuk, keluar harus di pintu yang sama,” ujarnya.
Untuk memperkuat pengawasan, para ketua regu dan rombongan juga diminta berjaga di titik masuk masjid usai ibadah, guna memastikan seluruh jemaah kembali tepat ke bus masing-masing.
Dengan koordinasi lapangan yang ketat dan prosedur yang tertata, Muhammad optimistis pelaksanaan miqat di Bir Ali akan berjalan tanpa hambatan.
“Insya Allah, semua berjalan aman dan lancar. Sehingga jemaah dapat menjalan ibadah haji dengan aman,” ucapnya.
Langkah-Langkah Miqat di Bir Ali Secara Terinci
1. Persiapan dari Hotel Sebelum Keberangkatan
- Jemaah sudah mengenakan pakaian ihram dari hotel.
- Telah berwudhu sebelumnya, karena waktu singgah sangat terbatas.
- Ketua kloter, ketua regu (karu), dan ketua rombongan (karom) mengimbau seluruh anggota kloternya untuk bersiap secara fisik dan mental sebelum naik bus.
2. Perjalanan ke Bir Ali
- Jemaah berangkat dalam rombongan 73 bus, yang telah dibagi menurut kloter.
- Petugas di dalam bus mengingatkan tata cara miqat dan niat ihram secara berulang.
- Jemaah lansia dan penyandang disabilitas tidak wajib turun dari bus, kecuali atas pertimbangan pribadi dan mampu secara fisik.
3. Tiba di Area Masjid Bir Ali
- Waktu singgah maksimal antara 15–30 menit.
- Petugas Sektor Bir Ali mengatur lalu lintas bus dan lokasi parkir berdasarkan nomor tiang sebagai penanda.
- Jemaah diminta mengingat nomor tiang parkir, pintu masuk masjid, dan lokasi toilet.
4. Pelaksanaan Miqat di Masjid Bir Ali
– Jemaah turun dari bus hanya untuk:
- Salat sunnah dua rakaat di masjid.
- Kemudian kembali ke bus tanpa berlama-lama di area masjid.
– Di dalam bus, jemaah bersama-sama melafalkan niat ihram dipandu petugas.
5. Petugas Lapangan dan Sistem Pengamanan
– 14 petugas disebar ke lima titik strategis:
- Pintu depan masjid
- Pintu tengah
- Pintu belakang
- Area samping masjid
- Sekitar area luar dan toilet
– Setiap petugas membawa alat komunikasi dan kendaraan untuk mobilisasi cepat.
– Petugas aktif menyisir area untuk memastikan tidak ada jemaah tertinggal atau tersesat.
6. Khusus untuk Lansia dan Disabilitas
- Tidak wajib turun dari bus.
- Petugas naik ke dalam bus untuk memberikan imbauan dan edukasi langsung.
- Pelafalan niat ihram dapat dilakukan dari kursi masing-masing di dalam bus.
7. Prosedur Kembali ke Bus
- Setelah salat sunnah, jemaah keluar dari pintu yang sama dengan pintu masuk.
- Ketua regu dan ketua rombongan berjaga di pintu keluar untuk mengarahkan jemaah kembali ke bus.
- Jemaah yang sudah di bus menunggu instruksi keberangkatan menuju Makkah.
8. Keberangkatan ke Makkah
- Setelah semua jemaah kembali ke bus, konfirmasi dari petugas dan ketua kloter diberikan.
- Bus bergerak menuju Makkah dalam keadaan semua jemaah sudah berihram dan siap melanjutkan rangkaian ibadah haji.***