JAKARTA — Ganda campuran andalan Indonesia, Jafar Hidayatullah dan Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, berhasil mencetak prestasi gemilang dengan menembus babak final Taipei Open 2025.
Mereka meraih kemenangan meyakinkan atas pasangan Malaysia, Chen Tang Jie/Chan Wen Tse, dalam dua gim langsung dengan skor telak 21-11, 21-15, Sabtu (10/5/2025).
Berlaga di Taipei Arena pada siang hari, Jafar/Felisha menunjukkan dominasi sejak awal pertandingan.
Mereka hanya butuh waktu 38 menit untuk mengunci tiket final dan memastikan terciptanya duel sesama Indonesia di partai puncak.
Kemenangan Jafar/Felisha atas wakil Malaysia menunjukkan tingkat koordinasi yang semakin matang.
Sejak awal gim pertama, mereka menekan lawan dengan kombinasi servis tajam dan rotasi cepat di depan net.
Hasilnya, keunggulan langsung terbuka lebar hingga gim pertama ditutup dengan skor 21-11.
Memasuki gim kedua, perlawanan Chen/Chan sedikit meningkat, namun Jafar/Felisha tetap tampil tenang dan konsisten.
Mereka menjaga tempo dan menjaga margin poin dengan rapi, hingga akhirnya menutup laga dengan skor 21-15.
Keberhasilan ini memperkuat tren positif pasangan muda Indonesia di turnamen level BWF Super 300.
Mereka tampil sebagai pasangan unggulan keempat dan mampu memenuhi ekspektasi publik bulutangkis nasional.
Final Ideal dan Kebanggaan Indonesia
Hasil semifinal ini menjadikan Indonesia menyapu bersih slot final di sektor ganda campuran Taipei Open 2025.
Duel sesama wakil Merah Putih di partai puncak menjadi bukti kekuatan ganda campuran Tanah Air di panggung internasional.
Dejan/Fadia sebelumnya telah lebih dulu menaklukkan pasangan Jepang Yuichi Shimogami/Sayaka Hobara dengan skor 21-19, 21-17.
Artinya, partai final Minggu (11/5/2025) besok akan menjadi pertarungan dua generasi ganda campuran Indonesia yang menjanjikan.
Dengan terciptanya final all-Indonesian ini, PBSI mendapatkan sinyal positif akan regenerasi yang berjalan lancar di sektor ganda campuran.
Terlebih lagi, dua pasangan ini tampil tanpa kehilangan satu gim pun dalam perjalanan menuju partai puncak.
Momentum Kebangkitan Ganda Campuran
Laga final Dejan/Fadia vs Jafar/Felisha tak hanya menyuguhkan rivalitas antar generasi, tapi juga mengindikasikan kemajuan program pembinaan ganda campuran Indonesia.
Dalam beberapa tahun terakhir, sektor ini mulai menunjukkan grafik menanjak dengan munculnya pasangan muda potensial.
Final nanti diprediksi berlangsung sengit dan menjadi panggung pembuktian kesiapan kedua pasangan untuk bersaing lebih jauh di level BWF World Tour.
Siapa pun yang keluar sebagai juara, gelar Super 300 ini tetap akan kembali ke Tanah Air.***