LAMPUNG – Panglima Kodam II/Sriwijaya, Mayor Jenderal TNI Ujang Darwis, menyatakan bahwa dua oknum TNI yang diduga terlibat dalam penembakan tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung, masih berstatus sebagai saksi. Kedua oknum tersebut adalah Peltu Lubis, yang menjabat sebagai Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah, anggota Subramil Negara Batin.
“Dua orang oknum masih saksi ya,” katanya kepada wartawan.
Ujang menjelaskan bahwa penetapan status tersangka terhadap kedua anggotanya tidak bisa dilakukan secara gegabah. Proses tersebut harus melalui tahapan investigasi, termasuk pengumpulan keterangan saksi, barang bukti, dan analisis di tempat kejadian perkara (TKP).
“Harus dipahami dulu. Jadi itu berproses. Kalau memang terbukti, kita tetapkan dan hukum kita tegakkan,” ujarnya.
Saat ini, kedua oknum TNI tersebut masih menjalani proses pemeriksaan di Denpom Lampung. Mereka juga masih berstatus sebagai anggota TNI aktif.
Kronologi Penembakan Tiga Anggota Polisi
Tiga anggota Polres Way Kanan gugur dalam tugas saat menggerebek lokasi perjudian sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung. Insiden tersebut terjadi pada pukul 16.50 WIB, Senin, 17 Maret 2025. Ketiga korban yang gugur adalah AKP (Anumerta) Lusiyanto, Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto, dan Briptu (Anumerta) M. Ghalib Surya Ganta.
Dua oknum TNI, yaitu Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah, diduga terlibat dalam penembakan tersebut. Mereka telah diamankan oleh Polisi Militer Angkatan Darat dan saat ini berada di Mako Kodim 0427/WK. Selain itu, seorang warga sipil bernama Zulkarnain (71) juga ditangkap karena diduga terlibat dalam kasus ini.
Proses Hukum yang Transparan
Mayor Jenderal Ujang Darwis menegaskan bahwa proses hukum akan berjalan transparan dan sesuai dengan prosedur. “Kita tidak akan menutup-nutupi jika memang ada kesalahan. Proses hukum harus ditegakkan,” ujarnya.
Kasus ini telah menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat setempat. Masyarakat pun menantikan proses hukum yang adil dan transparan untuk mengungkap kebenaran di balik insiden tragis ini.
Dengan adanya keterlibatan oknum TNI dan warga sipil, kasus ini menjadi sorotan publik. Proses investigasi yang teliti dan independen diharapkan dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarga yang ditinggalkan.