BANDUNG – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, melakukan kunjungan kerja ke PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Kedatangannya disambut langsung oleh Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan.
Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dan industri pertahanan guna mendorong kemandirian sektor pertahanan Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Gita Amperiawan menjelaskan bahwa Menteri Sjafrie akan mendorong percepatan pelaksanaan kontrak-kontrak yang telah diperoleh PTDI, serta memastikan perusahaan siap menjalankan semua komitmennya.
“Menteri Menhan meminta agar PTDI benar-benar siap, baik dalam hal SDM maupun sistem untuk menuntaskan kontrak-kontrak tersebut,” ungkap Gita kepada wartawan pada Jumat (10/1/2025).
Sinergi Pemerintah dan Industri Pertahanan
Gita menambahkan, kunjungan ini juga mencerminkan semangat visi pemerintahan baru untuk memperkuat hubungan antara pemerintah dan industri pertahanan, dalam rangka mewujudkan kemandirian Indonesia di sektor pertahanan. Sebagai industri strategis nasional, PTDI memiliki peran vital dalam meningkatkan daya saing melalui inovasi, serta pengembangan kapasitas dan kapabilitas produksi di bidang kedirgantaraan.
“Selain itu, PTDI juga berkontribusi dalam memperluas pengaruh Indonesia di sektor dirgantara global,” lanjutnya.
Kunjungan ke Fasilitas Produksi PTDI
Pada kunjungan kali ini, Menteri Sjafrie meninjau langsung proses produksi pesawat CN235-220 Military Transport (serial number N71) yang dipesan oleh TNI Angkatan Laut (TNI AL), serta pesawat NC212i untuk TNI Angkatan Udara (TNI AU).
Tak ketinggalan, Menteri Sjafrie juga mengunjungi hanggar N219, sebuah pesawat karya anak bangsa yang telah mendapat kontrak pengadaan sebanyak enam unit oleh Kementerian Pertahanan untuk TNI Angkatan Darat (TNI AD).
Inovasi dan Kolaborasi dengan Perusahaan Start-up
Di sisi lain, Gita Amperiawan juga melaporkan upaya PTDI dalam memperkuat perannya sebagai pusat pengembangan produk aerospace generasi baru. PTDI kini membuka peluang kerja sama dengan perusahaan start-up, seperti PT Vela Prima Nusantara (Vela) dan PT Intercrus Aero Indonesia (Intercrus), yang tengah mengembangkan moda transportasi masa depan berupa pesawat terbang e-VTOL berbasis Advanced Air Mobility (AAM).
Menanggapi hal tersebut, Menteri Sjafrie memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif PTDI dalam mengembangkan ekosistem dirgantara Indonesia.
“Kami mengapresiasi upaya PTDI dalam pemberdayaan SDM dan engineer muda untuk merealisasikan pengembangan, manufaktur, hingga komersialisasi pesawat AAM,” ujar Sjafrie.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi ini, PTDI diharapkan dapat terus memimpin pengembangan industri kedirgantaraan Indonesia, sekaligus memperkuat posisi negara di kancah global