JAKARTA – Empat provinsi di Indonesia—Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Lampung, dan Maluku Utara—resmi menjalin kerja sama strategis lintas daerah guna mempersiapkan produk-produk unggulan untuk menembus pasar internasional.
Langkah ini menandai era baru kolaborasi daerah, mengacu pada Permendagri Nomor 22 Tahun 2022 yang mendorong sinergi antarwilayah dan kemitraan dengan pihak ketiga.
Kolaborasi ini digagas sebagai kelanjutan dari pertemuan retreat para kepala daerah di Magelang, yang mengungkapkan adanya potensi unik dan keunggulan komparatif di setiap provinsi.
Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menggarisbawahi bahwa sinergi ini akan memberdayakan kelebihan masing-masing daerah dan membuka akses lebih luas ke pasar global melalui Kota Batam.
“Dengan letak geografis Kepri yang berbatasan langsung dengan negara Singapura dan Malaysia, ke depan kita bisa menjadikan Kota Batam sebagai hub guna membuka akses pasar yang lebih luas dan mengambil market internasional,” kata Gubernur Ansar Ahmad dalam keterangan resminya di Batam, Ahad (15/6/2025).
Kolaborasi Antarprovinsi Menuju Ekspor Bersama
Kerja sama yang diformalkan dalam bentuk penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) ini dilangsungkan di sebuah hotel di Kota Batam, melibatkan langsung para gubernur: Ansar Ahmad (Kepri), Ahmad Luthfi (Jawa Tengah), Sherly Tjoanda (Maluku Utara), dan Rahmat Mirzani Djausal (Lampung).
Tak hanya mereka, para bupati dan wali kota dari keempat provinsi juga turut ambil bagian, menandakan komitmen menyeluruh dari level daerah.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengusulkan agar lebih banyak kepala daerah ikut terlibat ke depan.
“Kalau perlu, ke depan semua gubernur akan didatangi untuk bisa bergandengan tangan, memajukan dan mengembangkan semua potensi yang telah dikerjasamakan,” ujarnya, menekankan pentingnya kolaborasi nasional.
Sementara itu, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyebut provinsinya memiliki surplus produk pertanian yang siap dipasarkan ke luar wilayah Lampung.
Budi Daya Laut hingga UMKM Jadi Fokus Utama
Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda menyambut antusias kerja sama ini, apalagi wilayahnya memiliki karakteristik geografis dan potensi budi daya laut yang serupa dengan Kepri.
“Maluku Utara yang tidak berbeda jauh dengan Provinsi Kepri siap bekerja sama, terutama di bidang hasil budi daya laut,” kata Sherly.
Program kerja sama lintas provinsi ini tidak hanya berfokus pada pengembangan produk pertanian dan perikanan, tapi juga akan menyentuh sektor-sektor strategis lainnya seperti pariwisata, industri dan investasi, penguatan UMKM dan koperasi, ketahanan pangan, serta optimalisasi peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Keempat provinsi tersebut sepakat untuk terus memperluas jaringan kerja sama lintas wilayah sebagai bentuk integrasi ekonomi domestik yang lebih kuat, sekaligus membuka pintu menuju pasar internasional secara kolektif.***