SINGAPURA – Pembalap Mercedes, George Russell, sukses mengamankan kemenangan pada Grand Prix Singapura usai memulai balapan dari posisi terdepan. Kemenangan ini menjadi momen penting bagi Mercedes, terutama karena Sirkuit Marina Bay merupakan balapan yang paling dekat dengan “grand prix kandang” bagi sponsor utama tim, Petronas.
Dalam momen perayaan podium, Taufik, perwakilan dari Petronas, turut naik ke atas podium untuk menerima Trofi Konstruktor Terbaik bersama Russell. Namun, selebrasi tersebut menuai perhatian publik, khususnya dari komunitas Muslim, terkait keterlibatannya dalam tradisi podium yang identik dengan penyemprotan sampanye.
Taufik: “Saya Bertanggung Jawab Sepenuhnya”
Melalui pernyataan resmi, Taufik menjelaskan bahwa dirinya tidak mengonsumsi alkohol dan menyadari bahwa aksinya mungkin menimbulkan kesan yang kurang pantas.
“Kemenangan di Grand Prix Singapura baru-baru ini merupakan pencapaian yang sangat ditunggu-tunggu dalam kemitraan strategis dengan Mercedes-AMG PETRONAS Formula One Team musim ini. Saya merasa terhormat diundang untuk menerima trofi atas nama tim,” ujar Taufik, dilansir dari Motorsport, Jumat (10/10/2025).
“Namun, saya mengakui bahwa kegembiraan saya yang spontan dalam merayakan momen tersebut mungkin salah tempat. Sebagai seorang Muslim, saya seharusnya lebih sadar akan sensitivitas terkait perayaan seperti itu. Saya ingin meminta maaf atas pelanggaran yang tidak disengaja dan bertanggung jawab penuh atas tindakan saya.”
Taufik juga menyampaikan terima kasih atas dukungan berkelanjutan terhadap keterlibatan Petronas di dunia balap, terutama dalam transisi menuju era bahan bakar berkelanjutan yang akan mulai berlaku pada 2026.
Kemitraan Strategis Petronas–Mercedes Berlanjut ke 2026
Petronas telah menjadi mitra teknis utama Mercedes sejak 2010, dan kemitraan ini akan terus berjalan hingga era regulasi baru Formula 1 dimulai pada 2026. Salah satu pilar penting dalam regulasi baru tersebut adalah penggunaan bahan bakar berkelanjutan, yang akan dipasok langsung oleh Petronas.
CEO Petronas Downstream, Datuk Sazali, pada 2022 menegaskan komitmen perusahaan dalam mengembangkan biorefinery greenfield serta memproduksi sustainable aviation fuel (SAF).
“Hal ini sejalan dengan skema CORSIA yang akan berlaku pada 2027, dan juga komitmen FIA untuk mencapai nol emisi karbon pada 2030—yang keduanya akan berdampak pada logistik tim F1,” jelas Sazali.
Kemenangan Strategis di Tengah Perubahan Besar
Kemenangan Russell di Singapura menjadi titik terang dalam musim yang penuh tantangan bagi Mercedes. Sementara itu, keberlanjutan kerja sama dengan Petronas—yang kini juga menjadi bagian penting dalam transformasi energi ramah lingkungan—menunjukkan bahwa dunia motorsport sedang berada dalam persimpangan penting antara performa dan keberlanjutan.
Motoresport kini bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga arah masa depan teknologi dan tanggung jawab sosial.




