SUMBAR – Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitasnya dengan erupsi pada Senin dini hari (14/10/2025) pukul 03.52 WIB. Letusan ini menandai peningkatan ancaman vulkanik di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar, di mana abu vulkanik menyebar dan memengaruhi permukiman sekitar.
Menurut data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,4 mm dan berlangsung selama 1 menit 11 detik. Meski kolom abu tidak terlihat jelas karena tertutup kabut tebal, laporan pos pengamatan menyebutkan distribusi abu ke arah timur laut, dengan sebagian material jatuh di Batu Palano, Kabupaten Agam.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan situasi terkini pasca-erupsi. “Pagi tadi pukul 08.45 WIB, kondisi wilayah Batu Palano terpantau kondusif setelah tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Kabupaten Agam menyisir area terdampak. Kabut masih menutup wilayah puncak kawah dan hujan abu berangsur reda. Jalanan di permukiman penduduk masih tertutup abu dengan ketebalan bervariasi,” kata Aam, sapaan akrab Abdul Muhari, dalam keterangan resminya pada Selasa (14/10/2025).
Erupsi Gunung Marapi ini menyoroti risiko kesehatan dan lingkungan bagi penduduk setempat. Abu vulkanik yang menumpuk di jalanan rawan beterbangan kembali akibat angin atau lalu lintas kendaraan, berpotensi memperburuk kualitas udara. Tim BPBD Kabupaten Agam telah mendistribusikan masker kepada warga untuk mencegah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), terutama jika terjadi letusan susulan.
Saat ini, status Gunung Marapi tetap pada Level II (Waspada), yang menandakan adanya peningkatan aktivitas seismik dan visual di atas normal. Gangguan magmatik, tektonik, atau hidrotermal terdeteksi, meski erupsi besar diprediksi tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Namun, ancaman lokal seperti gas beracun di sekitar kawah tetap mengintai.
PVMBG dan BNPB Mengeluarkan Rekomendasi Ketat untuk Keselamatan:
- Larangan Aktivitas: Tidak memasuki radius 3 km dari Kawah Verbeek bagi pendaki, wisatawan, dan warga.
- Waspada Banjir Lahar: Penduduk di lembah atau sungai yang berhulu di puncak gunung harus siaga terhadap galodo saat hujan deras.
- Imbauan Umum: Hindari keluar rumah kecuali darurat, gunakan masker, dan pantau informasi resmi dari BPBD serta PVMBG. Jangan sebarkan hoaks yang bisa memicu kepanikan.
Pemerintah daerah di Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam diminta memperkuat koordinasi dengan Badan Geologi dan BNPB untuk penanganan dampak, termasuk evakuasi jika diperlukan dan bantuan logistik.




