Kementerian BUMN melalui PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney terus melakukan transformasi sektor aviasi dan pariwisata untuk mengoptimalkan potensi industri ini di Indonesia. Dengan visi menjadi ekosistem pariwisata terdepan di kawasan regional, InJourney berkomitmen menghadirkan pengalaman berkesan melalui keramahtamahan khas Indonesia.
Mengacu pada Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dalam percepatan pembangunan infrastruktur ekonomi, InJourney berinovasi pada layanan bisnis yang fokus pada kualitas. Transformasi ini bertujuan mendorong pertumbuhan sektor aviasi dan pariwisata, sekaligus memastikan pengalaman terbaik bagi pelanggan.
Menciptakan Nilai Tambah bagi Indonesia
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menegaskan bahwa sebagai Strategic Holding BUMN, InJourney tidak hanya berfokus pada kemajuan industri aviasi dan pariwisata, tetapi juga berperan sebagai agen pembangunan. “Melalui strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan, kami menciptakan nilai ekonomi yang berdampak langsung terhadap pertumbuhan sosial dan ekonomi lokal,” ujar Maya. InJourney bertindak sebagai orkestrator dalam memperkuat ekosistem dan mengakselerasi sektor pariwisata nasional.
Selama tiga tahun terakhir, InJourney telah mencetak berbagai capaian. Mulai dari peningkatan infrastruktur pariwisata, promosi 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP), hingga inovasi layanan untuk menciptakan pengalaman perjalanan yang mengesankan bagi wisatawan domestik maupun internasional.

Proyek Strategis yang Meningkatkan Daya Saing
- Pengembangan KEK Mandalika
Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika kini menjadi pusat sport and entertainment, dengan 250 hari event tahunan di Sirkuit Mandalika. Kehadiran fasilitas seperti Mandalika Beach Club, hotel bintang empat dan lima, turut mendukung pengalaman wisata premium. - KEK Kesehatan Sanur
KEK Sanur menjadi pusat layanan kesehatan kelas dunia dengan konsep medical & wellness tourism. Fasilitas unggulannya mencakup hotel bintang lima, resort The Meru Sanur, dan Bali Beach Hotel, serta Convention Center berkapasitas hingga 5.000 orang. Kawasan ini menjadi langkah strategis untuk menghadirkan nilai tambah pariwisata kesehatan Indonesia. - Revitalisasi Sarinah dan TMII
Tahun 2022, Sarinah hadir kembali sebagai “Panggung Karya Indonesia”, memadukan pusat perbelanjaan dengan wadah inovasi komunitas dan promosi produk lokal. TMII, yang direvitalisasi pada 2023, mengusung empat pilar utama: inklusif, pintar, ramah lingkungan, dan budaya. Penataan ulang destinasi Candi Borobudur juga dilakukan dengan pendekatan spiritual, konservasi, penghijauan, dan edukasi.

Transformasi di Industri Aviasi
InJourney membentuk dua subholding: InJourney Airports dan InJourney Aviation Services (IAS). Inisiatif ini meningkatkan profitabilitas bandara, memperkuat layanan, dan memperbaiki kualitas operasional. Dua bandara besar, Soekarno-Hatta dan I Gusti Ngurah Rai, menjadi pilot project dengan fokus pada peningkatan infrastruktur, percepatan layanan berbasis data, dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang berstandar global.
Fokus pada Pariwisata Berkelanjutan
InJourney menempatkan keberlanjutan sebagai inti dari pengembangan pariwisata. Seluruh programnya mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG). Maya Watono menegaskan bahwa InJourney berkomitmen membangun masa depan di mana pariwisata berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan dan pengembangan komunitas lokal. Tiga pilar utama, yakni edukasi, lingkungan, dan pengentasan kemiskinan, menjadi fokus dalam menciptakan ekosistem pariwisata inklusif dan berkelanjutan.
Transformasi yang dilakukan InJourney membuktikan komitmen kuat untuk membawa pariwisata Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi, baik secara ekonomi maupun sosial, sekaligus memastikan keberlanjutan bagi generasi mendatang.