Sebagai bagian dari inisiatif mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, PT Pegadaian meresmikan vending machine UMKM di Kantor Pusat, Jakarta pada Rabu (5/6). Acara ini dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting, Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga, Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan, serta sejumlah UMKM binaan Pegadaian.
Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menyatakan bahwa peresmian vending machine ini sejalan dengan komitmen Holding Ultra Mikro dalam upaya memajukan UMKM, khususnya UMKM binaan Pegadaian.
Melalui vending machine ini, PT Pegadaian menunjukkan komitmennya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta membantu UMKM untuk berkembang dan meraih pasar yang lebih luas.
“Kami sangat antusias dengan inisiatif ini yang tidak hanya memajukan UMKM tetapi juga menciptakan keberlanjutan bagi mereka. Vending machine ini akan menjadi sarana yang efektif untuk memperluas akses pasar bagi produk-produk UMKM, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para pelaku usaha kecil,” ujar Damar.
Staf Khusus III BUMN, Arya Sinulingga, menyampaikan apresiasinya atas peresmian vending machine UMKM ini. Menurut Arya, kegiatan ini adalah upaya strategis dari Kementerian BUMN dan BUMN dalam mengembangkan UMKM di Indonesia.
Arya menambahkan, vending machine sudah mulai dihadirkan di Kementerian BUMN dan beberapa Kantor BUMN. Selain itu, vending machine juga telah tersedia di infrastruktur publik yang dikelola oleh BUMN, seperti di bandara dan stasiun.
“Setelah vending machine di Pegadaian ini, kita akan masuk ke Pelni agar ada di kapal-kapal yang dikelola Pelni. Kita ingin UMKM terus berkembang dengan semakin banyaknya saluran pemasaran. Selain itu, Kementerian BUMN juga rutin mengadakan bazar produk UMKM. Tahun ini, kita baru saja menyelenggarakan Festival Jelajah Kuliner Nusantara di Bandung dan Medan serta Karya Nyata Festival di Aceh,” tambah Arya.
Terkait kebutuhan pelatihan UMKM, Arya menjelaskan bahwa PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) sedang mengembangkan aplikasi yang dapat menentukan kebutuhan pelatihan bagi UMKM. Aplikasi ini rencananya akan diterapkan di setiap Rumah BUMN, sehingga setiap UMKM bisa mengikuti pelatihan sesuai kebutuhannya.
Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting, menyampaikan bahwa BUMN secara nyata dan konsisten telah memberikan tiga bentuk dukungan terhadap pengembangan UMKM: pembinaan dan pendampingan, dukungan pembiayaan, serta dukungan pemasaran. Dalam hal ini, vending machine menjadi terobosan baru dari Kementerian BUMN untuk mendukung UMKM dalam meningkatkan pemasaran dan penjualan produk mereka.
“Kementerian BUMN bersama BUMN terus menggali kanal-kanal pemasaran yang relevan dan kekinian, dengan harapan produk UMKM yang telah dibina bisa diserap oleh BUMN dan masyarakat umum. Cemilan-cemilan yang ada di vending machine juga bisa dimanfaatkan oleh unit kerja BUMN yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada unit kerja TJSL, sebagai snack rapat atau keperluan lainnya. Dan, apabila UMKM membutuhkan dukungan pembiayaan, tersedia pembiayaan dari bank maupun lembaga non-bank lainnya dari BUMN,” jelas Loto.
Loto juga berpesan kepada UMKM agar terus meningkatkan kualitas produk dan kapasitas usaha sehingga dapat memenuhi pesanan dari BUMN, khususnya BUMN yang menjadi pembina. Dengan demikian, kualitas UMKM dapat sesuai dengan standar yang ditetapkan BUMN.
Sementara itu, PT Pegadaian akan menghadirkan vending machine UMKM ini di 12 lokasi di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memberikan akses yang lebih mudah bagi konsumen dalam membeli produk-produk lokal berkualitas dari UMKM.
