JAKARTA – Kota sering disebut sebagai jantung kehidupan sebuah negara. Selain menjadi tempat tinggal, kota juga menjadi pusat aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya yang vital bagi masyarakat.
Namun, karena padatnya aktivitas, tak jarang kota identik dengan kemacetan dan hiruk pikuk kendaraan. Untuk menunjang mobilitas harian warganya, kota-kota besar umumnya menyediakan fasilitas pedestrian yang memadai.
Kenyamanan berjalan kaki tak hanya mempercepat mobilitas, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap kesehatan, kesejahteraan emosional, dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Sebuah studi menunjukkan bahwa wilayah yang ramah pejalan kaki cenderung memiliki perekonomian yang lebih kuat dibandingkan area yang hanya bisa diakses dengan kendaraan bermotor. Selain itu, lingkungan dengan jumlah kendaraan yang lebih sedikit juga menawarkan kualitas udara yang lebih bersih, suasana yang lebih tenang, serta ikatan komunitas yang lebih erat.
Sejumlah kota besar di Eropa seperti Paris dan London bahkan mulai membatasi akses kendaraan di beberapa zona demi menurunkan emisi karbon.
Lantas, kota mana saja yang paling ramah untuk pejalan kaki?
Time Out melakukan survei terhadap 18.500 responden dari berbagai belahan dunia untuk menjawab satu pertanyaan sederhana: “Seberapa mudahkah berjalan kaki di kota tempat tinggal Anda?”
Berdasarkan survei tersebut, berikut 20 kota paling ramah pejalan kaki di dunia versi Time Out:
- Abu Dhabi, UAE (91 persen)
- Boston, Amerika Serikat (89 persen)
- Brighton, Inggris (88 persen)
- New York, Amerika Serikat (87 persen)
- Bilbao, Spanyol (86 persen)
- Chicago, Amerika Serikat (86 persen)
- Edinburgh, Inggris (85 persen)
- Marrakesh, Maroko (85 persen)
- San Francisco, Amerika Serikat (83 persen)
- Cardiff, Inggris (82 persen)
- Shanghai, China (82 persen)
- Hong Kong (82 persen)
- Paris, Prancis (82 persen)
- Oslo, Norwegia (81 persen)
- Stockholm, Swedia (81 persen)
- Singapura (80 persen)
- Melbourne, Australia (80 persen)
- London, Inggris (79 persen)
- Lyon, Prancis (79 persen)
- Washington DC, Amerika Serikat (79 persen)
Bagi warga Indonesia yang bertanya-tanya mengenai posisi Jakarta dalam daftar ini, jawabannya cukup mengecewakan: ibu kota belum berhasil masuk dalam daftar kota paling ramah bagi pejalan kaki.