JAKARTA – Sebanyak 120 prajurit TNI AL dilepas untuk menunaikan misi dunia yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-O/UNIFIL TA 2023. Ratusan prajurit Jalasena diberangkat menggunakan KRI Diponegoro (DPN) 365.
Panglima TNI Jendral TNI Agus Subiyanto mengatakan dari 120 orang prajurit TNI AL itu meliputi 103 Prajurit ABK KRI, terdiri dari 32 Perwira, 51 Bintara dan 20 Tamtama. Selain itu, Satgas MTF juga membawa 16 personel pendukung diantaranya personel pendukung yakni Penerbang Flight Engineers, Air Crew, Perwira Kesehatan, Perwira Intelijen, Perwira Psikologi, Perwira Penerangan, Perwira Hukum, Kopaska dan Penyelam.
“Jumlah prajurit TNI AL yang berangkat (menjalankan misi) ada 120 orang,” katanya kepada wartawa di Kolinlamil, Jakarta Utara.
Untuk dkketahui, Satgas yang dipimpin oleh Letkol Laut (P) Wirastya Haprabu ini, akan melaksanakan misi perdamaian dunia selama satu tahun.
UNIFIL dibentuk oleh DK PBB untuk melakukan tugas pemeliharaan perdamaian dalam rangka mengamankan serta menindaklanjuti resolusi PBB Nomor 1425 tentang perintah penarikan pasukan Israel dari wilayah Lebanon dengan menempatkan satuan-satuan dari negara asing dalam suatu pengendalian Koops UNIFIL berada di HQ Naqoura Lebanon.
Pasukan pemeliharaan perdamaian PBB di Lebanon Selatan (Misi UNIFIL) terdiri dari pasukan dari berbagai negara dan ditempatkan 2 sektor, yaitu Sektor Timur di wilayah Marjayoun dan Sektor Barat di wilayah Tibnin.
Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia mulai mengirimkan kapal perang dan helikopter TNI Angkatan Lautnya untuk bergabung dalam misi perdamaian PBB United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL) MTF, dimulai pada tahun 2009 dengan menggunakan kapal korvet jenis SIGMA.
Selain melaksanakan tugas diplomasi militer, Satgas MTF TNI Konga XXVIII-O juga mendukung implementasi dari UNSCR 1701 dengan melaksanakan kegiatan seperti Maritime Interdiction Operation (MIO) dengan melaksanakan pengawasan maritim di Area of Maritime Operation (AMO) dan mencegah masuknua senjata dan materiil yang berhubungan dengan senjata secara tidak sah untuk masuk ke dalam Lebanon
Keberangkatan Satgas MTF tahun ini, merupakan bentuk kepercayaan pimpinan kepada prajurit Jalasena dalam mengemban misi perdamaian, baik sebagai duta TNI dan duta bangsa untuk memperkokoh hubungan diplomasi antara Indonesia dengan negara sahabat.
Hal ini juga sebagai wujud implementasi perintah dari Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yang menyampaikan bahwa tidak semua prajurit berkesempatan untuk bertugas di misi internasional.
“Teruslah berikan yang terbaik dalam setiap tugas yang diemban, serta senantiasa menjaga nama baik TNI AL, TNI, bangsa, dan negara,” tutup Ali.