Live Program UHF Digital

Jendela Kokpit Retak, Pesawat ANA Jepang Terpaksa Putar Balik ke Sapporo

Sebuah penerbangan domestik All Nippon Airways (ANA) di Jepang telah kembali ke bandara keberangkatan setelah retak dilaporkan pada jendela kokpit selama penerbangan tersebut.

Retakan muncul pada lapisan terluar dari empat lapisan jendela yang mengelilingi kokpit. Tidak ada cedera yang dilaporkan kepada siapa pun di pesawat.

Dilansir dari BBC, penerbangan ANA NH1182 sedang terbang dari kota Sapporo di Hokkaido menuju Toyama, di pulau utama Jepang, Honshu.

Pesawat, sebuah Boeing 737, mendarat kembali di bandara New Chitose Sapporo sekitar pukul 12:10 waktu setempat (3:10 GMT).

Jurubicara ANA, maskapai terbesar Jepang, mengatakan bahwa retak itu ditemukan saat penerbangan melewati Hakodate.

“Retakan tersebut bukan sesuatu yang memengaruhi kendali penerbangan atau penekanan kabin,” kata juru bicara itu.

Pesawat kembali ke bandara di mana pendaratan aman dilakukan.

Ahli penerbangan John Strickland mengatakan penyebab retak tersebut masih belum diketahui.

“Hal-hal seperti ini kadang-kadang terjadi, sesuatu mungkin telah mengenai jendela, misalnya burung, batu es besar, itu tidak luar biasa.”

“Anda mungkin terkadang mendapatkan retakan tegangan juga, dari keausan,” tambahnya, “tapi itu sangat jarang”.

Dia mengatakan maskapai kemungkinan harus mengganti seluruh jendela, bukan hanya lapisan yang pecah, untuk memastikan pesawat benar-benar aman.

“Hal-hal seperti ini memang terjadi, tidak mungkin mengukur seberapa sering”.

Ada 59 penumpang dan enam anggota kru di pesawat. Penerbangan alternatif diatur untuk penumpang.

Ini adalah insiden kedua yang melibatkan pesawat model Boeing 737 dalam sepekan terakhir. Namun, penerbangan ANA bukanlah pesawat Boeing 737 MAX 9, melainkan versi sebelumnya yang “tidak tua sama sekali”, kata Mr. Strickland.

Seluruh pesawat Boeing 737-9 telah di-ground oleh otoritas penerbangan AS FAA setelah pesawat Alaska Airlines mengalami pecah ban yang menyebabkan panel kabin jatuh dari pesawat baru di tengah udara pekan lalu, meninggalkan lubang besar di sisi fuselase.

Pesawat itu, yang membawa 177 penumpang dan kru, harus melakukan pendaratan darurat di negara bagian Oregon, AS.

Pada hari Jumat, FAA memperpanjang masa grounding pesawat Boeing 737 MAX 9 tanpa batas waktu untuk pemeriksaan keselamatan lebih lanjut dan mengatakan akan memperketat pengawasan terhadap Boeing itu sendiri.

FAA mengatakan 171 pesawat dengan konfigurasi yang sama dengan pesawat dalam insiden tersebut harus tetap di-ground “untuk keselamatan penumpang Amerika”.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *