MINA, ARAB SAUDI – Lebih dari 1,6 juta jemaah haji dari berbagai negara berkumpul di Mina, Arab Saudi, pada 6 Juni 2025 untuk melaksanakan ritual lempar jumrah yang menandai puncak ibadah haji sekaligus bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Ritual ini menjadi bagian penting dalam rangkaian ibadah haji yang wajib dilakukan sebagai simbol perjuangan melawan godaan setan, mengikuti jejak Nabi Ibrahim AS.
Ritual lempar jumrah dilakukan dengan melemparkan tujuh kerikil ke tiga pilar di kompleks Jamarat, Mina. Pilar-pilar tersebut melambangkan penolakan terhadap kejahatan. Prosesi dimulai pada 10 Zulhijah (6 Juni 2025) dengan lempar jumrah aqabah, dan berlanjut pada hari-hari tasyrik (11-13 Zulhijah) untuk melempar jumrah ula, wustha, dan aqabah. Prof. KH Asrorun Niam Sholeh, Mustasyar Dini PPIH Arab Saudi, menegaskan bahwa lempar jumrah pada hari-hari tasyrik merupakan wajib haji yang harus dilakukan sesuai ketentuan syariah.
Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan, pemerintah Indonesia melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menetapkan jadwal khusus agar jemaah Indonesia dapat menghindari kepadatan saat lempar jumrah. Pada 10 Zulhijah, jemaah Indonesia dilarang melontar jumrah antara pukul 04.30 hingga 10.00 waktu Arab Saudi. Jadwal ini dibuat untuk mencegah terulangnya tragedi Mina 2004 yang menewaskan 251 jemaah akibat desakan massa. Widi Dwinanda dari Media Center Kementerian Agama menyatakan bahwa penetapan jadwal ini bertujuan melindungi dan melancarkan pergerakan jemaah saat melakukan ritual.
Lempar jumrah bukan hanya sekadar ritual fisik, tetapi juga wujud perlawanan terhadap godaan setan, sebagaimana Nabi Ibrahim melakukan lemparan batu untuk mengusir setan. Jemaah mengambil kerikil dari Muzdalifah, lalu melemparkan secara berurutan ke tiga pilar: ula, wustha, dan aqabah. Setiap pilar dilempar dengan tujuh kerikil disertai doa khusus.
Namun, pelaksanaan ritual ini menghadapi tantangan fisik seperti cuaca ekstrem dan kepadatan jemaah yang dapat menyebabkan kelelahan dan risiko tersesat, terutama bagi lansia. Untuk itu, PPIH menyediakan layanan badal jumrah gratis bagi jemaah yang uzur atau berisiko tinggi. Imam Khoiri, Konsultan Ibadah Daker Mekkah, menyebutkan bahwa rata-rata satu orang membadalkan lontar jumrah dari delapan jemaah.
Setelah ritual lempar jumrah aqabah selesai, jemaah melanjutkan tahallul dengan memotong rambut sebagai tanda berakhirnya larangan ihram. Jemaah laki-laki dianjurkan mencukur gundul, sedangkan perempuan cukup memotong rambut sepanjang ruas jari. Ritual ditutup dengan tawaf ifadah, mengelilingi Kabah tujuh kali di Masjidil Haram.
Dengan pengaturan yang ketat dan semangat spiritual yang tinggi, jemaah haji Indonesia diharapkan dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan aman. PPIH terus mengimbau jemaah untuk mematuhi jadwal, menjaga kesehatan, dan memperbanyak doa di Mina, yang dikenal sebagai tempat mustajab untuk berdoa.
Tips untuk Jemaah Haji
- Patuhi jadwal lempar jumrah untuk menghindari kepadatan.
- Jaga kesehatan dengan membawa air minum, mengenakan masker, dan menghindari aktivitas berat saat siang hari.
- Bawa identitas lengkap seperti paspor, visa, dan gelang rombongan agar tidak tersesat.
- Manfaatkan layanan badal jumrah bagi jemaah lansia atau yang uzur.
Ritual lempar jumrah tahun ini menjadi momen penuh makna sekaligus ujian ketahanan fisik dan spiritual bagi jutaan jemaah. Dengan disiplin mengikuti aturan dan doa yang tulus, diharapkan ibadah haji 2025 menjadi haji mabrur bagi seluruh umat Islam.