SUKABUMI – Kabupaten Sukabumi diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,6. Titik gempa tektonik berada di darat.
Kepala PVMBG, Hendra Gunawan mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima adanya tanda peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Salak akibat gempa tektonik tersebut
“Sampai saat ini belum ada (peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Salak),” katanya kepada wartawan.
Ditambahkan Hendra, aktivitas vulkanik Gunung Api Salak berada di level I (normal). Meski demikian, pihak memberikan sejumlah imbauan akibat meningkatnya aktivitas gempa tektonik di sekitar Gunung Salak.
“Dalam tingkat aktivitas Level I (Normal) masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak memasuki kawah dalam radius 500 meter dari kawah-kawah yang aktif di Gunung Salak (Kawah Ratu, Kawah Hirup dan Kawah Paeh), terutama di musim hujan, untuk menghindari terjadinya akumulasi gas yang berbahaya. Badan Geologi akan terus berkoordinasi dnegan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) / Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat / Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hendra juga meminta masyarakat di sekitar Gunung Api Salak tetap tenang tidak terpancing isu terkait erupsi. Ia meminta agar mengikuti arahan dari BPBD setempat.
Masyarakat di sekitar G. Salak diharap tenang, tidak terpancing isu-isu tentang erupsi G. Salak serta dapat melakukan kegiatan seperti biasa dan agar selalu mengikuti arahan dari BPBD setempat. Untuk informasi dapat menghubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (022) 7272606 di bandung (Provinsi Jawa Barat) atau Pos Pengamatan G. Salak di Desa Benda, Kec. Cicurug, Kab. Sukabumi, Provinsi Jawa Barat,” tutupnya.