Live Program Jelajah UHF Digital

Kasus Demam Berdarah Melonjak Di Kota Kembang, 8 Pasien Dilaporkan Meninggal Dunia

BANDUNG – Sebanyak 1 741 kasus demam berdarah dengeu (DBD) ditemukan di Kota Bandung dalam tiga bulan terakhir. RSUD Bandung Kiwari sempat kebanjiran pasien DBD.

Direktur RSUD Bandung Kiwari, dr Yorisa Sativa, menyampaikan, data perbandingan selama enam bulan, puncak kenaikan kasus terjadi pada Januari-Maret 2024.

Lonjakan kasus penderita DBD itu setidaknya menyebabkan 8 orang penderita DBD dinyatakan meninggal dunia.

“Sejak September 2023 itu kasus DBD masih landai, ada 18 kasus. Angka paling hanya 20-23 kasus dan sampai Desember masih di 17 kasus. Januari 2024 itu mulai terasa ada peningkatan, kasus DBD mencapai 38, kemudian Februari naik menjadi 60. Jadi meningkat dua kalinya. Kemudian sampai 15 Maret tercatat 40 kasus. Mungkin bisa sampai lebih dari 60 kasus DBD sampai akhir bulan Maret nanti,” katanya kepada wartawan.

Ditambahkan Yorisa, saat ini Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) masih merawat 11 pasien DBD dengan keluhan berat. Meskipun RSHS tidak mencatat adanya lonjakan kasus emergency.

Dr Anggraini Alam dari Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis KSM IK Anak RSHS meyakini angka kasus DBD di rumah sakit kelas B bakal lebih banyak.

“Per hari ini hanya 11 pasien. Namun ingat, ini (RSHS) adalah top referral Jawa Barat. Artinya, akan jauh lebih banyak justru teman-teman yang di rumah sakit tipe B atau rumah sakit baik pemerintah swasta tetapi bukan top referral seperti RSHS. Sampai ke Hasan Sadikin tentu yang berat-berat (keluhannya),” tuturnya.

Dia mengatakan mayoritas pasien DBD yang dibawa ke RSHS memiliki beragam keluhan berat. Beberapa di antaranya merupakan pasien meninggal di IGD atau belum masuk ke ruang perawatan karena kondisi yang sudah parah.

Dia menyebut masyarakat harus memahami fase DBD. Biasanya, demam meningkat tinggi selama 2-7 hari disertai dengan nyeri kepala, nyeri belakang telinga, nyeri sendi, otot, tenggorokan, muncul ruam, atau kemerahan di muka. Dia juga meminta orang tua mewaspadai perubahan perilaku pada anak yang mengalami demam.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *