Jumlah kasus diabetes melitus tipe 1 pada anak-anak di Indonesia mengalami lonjakan signifikan dalam satu dekade terakhir. Berdasarkan data program Changing Diabetes in Children (CDiC), hingga April 2025, tercatat 1.948 anak di Indonesia mengidap diabetes tipe 1 — meningkat hingga tujuh kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Peningkatan ini diungkapkan oleh dr. Nur Rochmah, perwakilan dari Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam diskusi daring pada Selasa (29/4). Ia menyebut, diabetes tipe 1 merupakan jenis diabetes yang umumnya menyerang anak-anak dan disebabkan oleh kerusakan sel penghasil insulin akibat autoimun.
“Anak dengan diabetes tipe 1 membutuhkan suntikan insulin seumur hidup. Sayangnya, 71 persen dari mereka baru terdiagnosis saat sudah dalam kondisi berat atau mengalami ketoasidosis diabetikum,” ujar dr. Nur.
Gejala awal yang perlu diwaspadai orang tua antara lain sering haus, sering buang air kecil, penurunan berat badan, dan kondisi darurat seperti sesak napas atau penurunan kesadaran.
dr. Nur menekankan pentingnya deteksi dini, edukasi keluarga, serta kepatuhan terhadap terapi, agar anak-anak dengan diabetes dapat menjalani hidup dengan kualitas yang lebih baik.
Caption | Admin: Awan | Sephi