Ngawi – Api melalap hutan di Gunung Lawu, Ngawi, hingga hari kedua, tanpa tanda-tanda mereda. Bahkan, api telah merambat ke arah puncak gunung, mengancam wilayah Magetan.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Jogorogo Ngawi, AKP Nur Hidayat, mengungkapkan bahwa tim pemadam yang terdiri dari TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mencapai titik ketidakmampuan dalam upaya pemadaman.
“Iya betul (Api merambat naik wilayah Magetan). Kalau api sudah naik, kita Sudah tidak bisa padamkan manual,” ungkap Nur saat diwawancarai oleh detikJatim. Nur menjelaskan bahwa upaya pemadaman secara manual biasanya melibatkan pembuatan jalan pemadaman atau pembersihan semak di wilayah tertentu. Namun, kini tim pemadam tidak mampu mencapai titik api yang membahayakan petugas.
“Kondisi medan tidak memungkinkan kita padamkan secara manual,” tambahnya.
Dia menegaskan bahwa api yang dipicu oleh angin kencang telah merambat ke wilayah petak 42 hingga 43 di Panekan Magetan.
Sebelumnya, pada Minggu (24/9/2023), terjadi kebakaran hutan di Gunung Lawu. Meskipun kebakaran di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Manyul, Desa Girimulyo, Kecamatan Jogorogo, berhasil dipadamkan, api kembali muncul pada Jumat (29/9) malam sekitar pukul 19.00 WIB.
Dampak dari kebakaran hutan Gunung Lawu terlihat jelas, terlihat dari kepulan asap dan api yang terlihat dari Madiun saat malam hari.
Jalur Pendakian Ditutup Sementara
Kebakaran melanda lereng Gunung Lawu, menciptakan situasi yang sulit untuk dikendalikan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi, AKP Nur Hidayat, menjelaskan bahwa kebakaran ini bermula di tengah hamparan ilalang dan berdekatan dengan tebing, sehingga menghambat upaya masyarakat untuk merespons kejadian tersebut. Masyarakat pertama kali mengetahui kebakaran ini ketika mereka melihat kepulan asap.
“Kemudian (masyarakat) melaporkan kepada kami, dan kami langsung merespons. Laporan pertama kali masuk sekitar pukul 13.00 WIB,” ungkap Nur Hidayat.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, kebakaran meluas di tiga petak lahan. Titik awal api berada di petak 44-2 dan 39-1, kemudian merambat ke petak 62-A2, mencakup total lahan seluas 7 hektare.
Terkait penyebab kebakaran, pihak BPBD masih berkoordinasi dengan Polsek Tawangmangu. Kendati demikian, mereka telah memastikan bahwa setelah kebakaran kedua di lereng Gunung Lawu, akan ditingkatkan patroli rutin untuk mencegah potensi kebakaran.
Sementara itu, Administratur Perum Perhutani KPH Surakarta, Herry Merkussiyanto Putro, mengumumkan penutupan jalur pendakian di kawasan Bukit Mongkrang, dan belum menentukan batas waktu pemulaiannya. Hal ini diambil sebagai langkah pencegahan dalam menghadapi situasi kebakaran yang masih belum terkendali.