JAKARTA – TNI AU pastikan memiliki pilot drone berpengalaman untuk mengoperasikan pesawat nirawak (Unmanned Aerial Vehicle) atau drone tempur ANKA yang akan diborong oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Kadispen AU, Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati menuturkan pilot-pilot TNI AU sudah mengoperasikan dua jenis drone yakni tipe tactical dan tipe medium altitude long endurance (MALE).
“Kami sudah biasa mengoperasikan drone tersebut. Kalaupun kita akan dibelikan drone lain saya kira nggak ada masalah,” katanya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Agung menambahkan kemampuan pilot – pilot drone TNI AU dapat diandalkan baik menggunaka remote maupun menggunakan dengan kokpit. “Kami bisa menerbangkan drone yang dikendalikan langsung dengan remote, kami juga bisa mengendalikan drone yang dikendalikan dengan kokpit. Tidak masalah,” sambungnya.
Tak hanya itu, Agung menegaskan, TNI AU juga memiliki personel atau penerbang khusus pengoperasian pesawat nirawak yang dididik di Skadron Pendidikan (Skadik) 103 di Lanud Wiriadinata, Tasikmalaya.
“Kami sudah mendidik penerbang-penerbang khusus, penerbang tanpa awak,” kata Agung.
Untuk diketahui, Kementerian Pertahanan (Kemhan) tengah melakukan proses untuk memborong 12 unit Unimanned Aerial Vehicle atau pesawat nirawak ANKA dari TUSAŞ-Türk Havacilik VE Uzay Sanayii A.Ş (Turkish Aerospace), Turki.
Karo Humas Setjen Kemhan Brigjen Edwin Adrian Sumantha mengatakan, proses pembelian tersebut ditandai dengan adanya penandatanganan kontrak dengan pihak penyedia yakni Turkish Aerospace pada 3 Februari 2023. Adapun kontrak senilai USD300 juta atau sekitar Rp4,53 triliun.
“Kontrak senilai USD300 juta ini sekarang masih dalam proses aktivasi di Kementerian Keuangan dan pengiriman 12 unit UAV ANKA tersebut akan dilaksanakan 32 bulan setelah kontrak berlaku efektif,” tutupnya.