JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) senantiasa menjadikan momen Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR sebagai kesempatan untuk tampil anggun dengan memakai pakaian adat daerah. Pilihan-pilihan busana adat yang telah ia kenakan dalam lima Sidang Tahunan MPR terakhir telah berhasil menarik perhatian publik.
Dalam Sidang Tahunan MPR 2017, Presiden Jokowi memukau dengan mengenakan baju adat Bugis yang mempesona. Meskipun begitu, pada tahun 2018, keputusan berpakaian berbeda diambil oleh Presiden dengan memilih mengenakan jas formal.
Namun, tahun-tahun berikutnya, yakni dari 2019 hingga 2022, Presiden Jokowi kembali memilih untuk memakai busana adat yang membanggakan identitas daerah. Dengan begitu, misteri busana adat yang akan dipilih oleh Presiden Jokowi untuk tahun ini pun menjadi sorotan menarik yang ditunggu-tunggu.
Berikut ini lima baju adat daerah yang pernah dikenakan Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR :
Baju Adat Bugis (2017)
Dalam Sidang Tahunan MPR 2017, Presiden Jokowi memukau dengan mengenakan baju adat Bugis yang mempesona, lengkap dengan songkok berwarna emas yang disebut songkok Ta Bone, yang merupakan simbol dari kekayaan budaya Bugis.
Baju Adat Sasak (2019
Jokowi memakai pakaian adat Sasak dari Nusa Tenggara Barat. Pakaian berwarna emas tersebut dilengkapi dengan penutup kepala yang khas dan diperindah dengan hiasan tradisional, serta keris yang melambangkan keberanian dan martabat.
Baju Adat Sabu (2020)
Presiden Jokowi memberikan pidato sidang tahunan di kompleks parlemen, Senayan, dengan mengenakan pakaian adat Sabu dari Nusa Tenggara Timur. Pakaian adat ini memiliki corak emas yang terlihat pada topi khasnya, kain tenun yang melingkar di dada, sarung dengan motif tradisional yang kaya warna, dan ikat pinggang yang menghiasi pinggangnya. Pakaian adat yang elegan ini dipadukan dengan kemeja hitam sebagai dasarnya, menciptakan kesan harmonis antara tradisi dan modernitas dalam setiap detail penampilan Presiden.
Baju Adat Baduy (2021)
Presiden Jokowi memakai busana adat Urang Kanekes dari suku Baduy, Banten. Dalam momen yang penuh makna ini, Presiden Jokowi tampil mengenakan baju lengan panjang yang dikenal dengan sebutan “jamang sangsang.”
Baduy merupakan suku yang berdiam di wilayah Banten, terdiri dari dua kelompok yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi mengenakan pakaian dengan warna biru dongker, yang khas dari Suku Baduy Luar. Busana ini melibatkan beberapa elemen yang memiliki makna mendalam dalam budaya mereka.
Diantara elemen-elemen tersebut, terdapat telekung, yang merupakan ikat kepala khas Suku Baduy. Telekung bukan hanya sekedar aksesori, melainkan simbol spiritualitas dan identitas suku yang dijunjung tinggi. Selain itu, pakaian tersebut juga terdiri dari baju kutung yang dirancang dengan penuh detail dan keindahan. Tas selempang yang digunakan oleh Presiden Jokowi juga menghiasi pakaian, memberikan sentuhan modern dalam keseluruhan penampilan.
Baju Adat Bangka Belitung (2022)
Presiden Jokowi memilih pakaian adat khas Bangka Belitung, sebuah provinsi di Kepulauan Riau. Presiden Jokowi tampil memakai baju berwarna hijau muda yang menggambarkan keindahan alam dan budaya pulau-pulau tersebut.
Pakaian adat yang dipilih memiliki karakteristik berlapis-lapis, mencerminkan kekayaan serta kedalaman makna budaya Bangka Belitung. Mulai dari lapisan inner yang memberikan dasar, lapisan outer yang tampak elegan, hingga kain songket yang dihiasi motif khas, semuanya dipadukan dengan harmoni yang apik. Celana panjang warna senada melengkapi bagian bawahnya.
Presiden Jokowi juga mengenakan headpiece berwarna emas yang khas dari Sumatera. Kehadiran headpiece ini tidak hanya sebagai aksesoris semata, tetapi juga simbol kebanggaan akan keberagaman budaya Indonesia yang terpancar melalui beragam bentuk dan corak.
Selendang yang melingkar di badan dengan motif yang senada dengan outer, menjadi penambah daya tarik visual dalam penampilannya. Motif yang terjalin dalam selendang tersebut mengandung nilai-nilai tradisional serta filosofi yang tercermin dalam setiap simpul dan rajutan.
Puncak dari penampilan Presiden Jokowi adalah kain songketnya yang berwarna merah dan emas. Warna-warna ini tidak hanya memberikan tampilan yang megah, tetapi juga menggambarkan semangat dan kemakmuran.