SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengungkapkan kekesalannya terhadap tren perburuan “Koin Jagat” yang merusak fasilitas umum dan mengganggu kenyamanan warga. Pasalnya, permainan berbasis aplikasi itu telah memicu kerusakan di sejumlah taman kota dan fasilitas umum lainnya.
Saking geramnya, Eri mengaku dirinya telah melaporkan pengelola aplikasi Koin Jagat ke kepolisian dan akan mengadukan kasus ini juga ke Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk tindakan lebih lanjut.
“Siapa yang sebar koin ini akan saya cari. Kita sudah laporkan ke polisi, temen-temen Satpol PP melaporkan di hari Jumat (10/1) kemarin,” tegas Eri, Senin (13/1).
Tak hanya sampai situ saja, Eri juga menyatakan akan meminta Komdigi memblokir aplikasi tersebut karena tidak mendidik dan malah merusak seisi kota.
“Tamanku rusak semua. Saya mau cari ini siapa yang sebar. Saya akan kejar terus,” katanya.
Politikus PDIP ini juga menyebut aplikasi Koin Jagat tidak memiliki niat baik.
“Kalau memang mau berniat amal tidak begitu caranya. Tidak akan merendahkan harkat diri manusia, menyuruh orang untuk berlarian ke sana kemari,” tuturnya.
Kabid Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Surabaya, Irna Pawanti, menambahkan, sudah banyak aduan warga terkait gangguan akibat permainan ini. Beberapa fasilitas, seperti bollard di Jalan Pahlawan dan taman di area Taman Bungkul, dilaporkan rusak.
“Kami mendapatkan banyak aduan dari warga. Di Jalan Pahlawan, ada yang sampai membongkar bollard ball mencari koin jagat,” ujar Irna.
Koin Jagat adalah permainan berbasis aplikasi Jagat yang menyerupai konsep berburu harta karun di dunia nyata. Pengguna mengumpulkan koin emas, perak, dan perunggu yang tersembunyi untuk ditukarkan dengan hadiah uang tunai. Namun, masalahnya lokasi koin sering kali berada di tempat tersembunyi yang sulit dijangkau.
Karena dianggap bisa menghasilkan uang, aplikasi tersebut pun akhirnya sukses digandrungi anak muda di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali. Meski populer, aktivitas ini memicu kerusakan fasilitas umum di berbagai daerah.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan kepolisian telah meminta jajaran Kapolres untuk memantau perburuan Koin Jagat yang kian marak.
“Kami imbau masyarakat untuk tidak merusak fasilitas umum dalam berburu koin,” katanya.
Ade Ary menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan penyidik terkait kemungkinan pemanggilan pengelola aplikasi.
“Kami akan komunikasi dengan rekan-rekan dari siber,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan tengah mempelajari fenomena ini.
Ia berkoordinasi dengan Wakil Menteri Komdigi, Angga Raka Prabowo, untuk menindaklanjuti aduan masyarakat.
“Kami akan terus monitor perkembangan penggunaan aplikasi ini,” ujar Meutya.