JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan hingga saat ini belum ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang dilaporkan menjadi korban gempa berkekuatan magnitudo 6,9 di Pulau Kyushu, Jepang barat daya, Senin malam waktu setempat.
Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Internasional (BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha, menyampaikan bahwa KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah berkoordinasi dengan komunitas WNI di wilayah terdampak untuk memastikan keselamatan mereka.
“Simpul masyarakat WNI di Prefektur Miyazaki, Kumamoto, dan Kochi telah dihubungi dan didapatkan informasi belum terdapat WNI yang terdampak,” ujar Judha dalam keterangan tertulis.
Judha juga menjelaskan, terdapat 2.204 WNI yang tinggal di Prefektur Miyazaki dan 964 lainnya di Prefektur Kochi.
Gempa dengan magnitudo 6,9 tersebut terjadi di dekat pantai Pulau Kyushu pada pukul 21.19 waktu setempat. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Jepang, pusat gempa berada di kedalaman 30 kilometer di bawah Laut Hyuga-nada.
Setelah gempa terjadi, peringatan tsunami sempat dikeluarkan untuk wilayah Pulau Kyushu, Shikoku, Amami, dan sebagian Pulau Honshu. Namun, hingga kini belum ada laporan mengenai korban jiwa maupun kerusakan signifikan akibat peristiwa ini.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Jepang jugas sempat merevisi kekuatan gempa dari magnitudo 6,4 menjadi 6,9.