JAKARTA – Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengumumkan perluasan besar-besaran operasi militer di Gaza, yang mencakup perebutan wilayah luas yang akan dimasukkan ke dalam zona keamanan Israel. Dalam pernyataan tersebut, Katz menyebutkan bahwa operasi ini juga akan melibatkan evakuasi besar-besaran penduduk Gaza dari zona pertempuran, meskipun rincian lebih lanjut belum dijelaskan.
Meskipun tanda-tanda perluasan operasi belum terlihat di lapangan, serangan udara Israel selama 24 jam terakhir telah menewaskan puluhan orang, termasuk sembilan anak-anak, ketika sebuah tempat perlindungan PBB terkena serangan. Katz menegaskan bahwa tujuan dari operasi ini adalah untuk menghancurkan dan membersihkan wilayah Gaza dari teroris dan infrastruktur teror, serta merebut wilayah yang akan dimasukkan ke dalam zona keamanan Israel.
Pada saat yang sama, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan eskalasi militer lebih lanjut, berjanji untuk meningkatkan tekanan di Gaza hingga semua sandera yang ditahan di wilayah tersebut dibebaskan. Netanyahu juga menyatakan bahwa Israel telah merebut Koridor Morag, yang mengacu pada pemukiman Morag di Gaza selatan, dan berencana untuk meningkatkan tekanan demi pembebasan sandera.
Sementara itu, menurut laporan, ada 59 sandera Israel yang ditahan di Gaza, dengan 24 diperkirakan masih hidup dan 35 diperkirakan sudah meninggal. Selain serangan udara yang terus berlangsung, rencana militer Israel untuk kemungkinan serangan darat besar-besaran dengan mengirim puluhan ribu tentara ke Gaza juga semakin dekat.
Pernyataan Katz dan perluasan operasi ini juga datang setelah protes besar di Gaza minggu lalu, yang mendesak agar Hamas dikeluarkan dari kekuasaan demi mengakhiri perang dan menyelamatkan warga sipil. Di tengah eskalasi ini, situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk, dengan PBB memperingatkan tentang kelangkaan pasokan pangan yang semakin parah.
Forum keluarga sandera Israel menyuarakan kekhawatiran mereka atas perluasan operasi militer ini, yang mereka nilai bisa memperburuk situasi dan menghambat kemungkinan pembebasan sandera melalui kesepakatan.