SEOL, KORSEL – Kepala Staf Angkatan Udara Korea Selatan, Lee Young-soo, baru-baru ini menjadi sorotan setelah menjajal langsung jet tempur KF-21 Boramae. Penerbangan bersejarah ini berlangsung di Pangkalan Udara Sacheon, Gyeongnam, pada 19 Februari 2025.
Lee menjadi prajurit tugas aktif pertama, bukan pilot uji coba, yang menerbangkan jet tempur canggih ini.
Menurut laporan mk.co.kr (25/2/2025), Lee menguji kemampuan operasional KF-21 dengan terbang pada kecepatan lebih dari 1.000 km/jam di ketinggian sekitar 4.500 meter di atas pantai selatan Korea Selatan. Selain itu, ia juga membandingkan performa KF-21 dengan jet tempur utama Angkatan Udara Korea Selatan, KF-16, untuk memverifikasi kemampuan taktisnya.
Lee, seorang pilot veteran dengan lebih dari 2.800 jam terbang, mengungkapkan kepuasannya setelah menerbangkan KF-21.
“Saya yakin jet tempur ini mampu bersaing dengan jet tempur terbaik dunia dalam hal kekuatan, kemampuan manuver, avionik, dan persenjataan,” ujarnya.
“KF-21 akan menjadi pesawat tempur legendaris yang meningkatkan nilai industri pertahanan Korea Selatan.”
Jejak Karir Lee Young-soo dalam Modernisasi Angkatan Udara Korsel
Lee Young-soo telah menjadi tokoh kunci dalam modernisasi Angkatan Udara Korea Selatan sejak tahun 2000-an.
Ia telah menerbangkan berbagai pesawat tempur andalan, termasuk F-5, F-16, dan F-15K. Pada tahun 2005, Lee menjadi bagian dari tim pengenalan F-15K dan menerbangkan salah satu dari dua pesawat pertama yang dikirim dari Amerika Serikat ke Pangkalan Udara Seongnam.
Ketika jet tempur siluman generasi kelima, F-35A, diperkenalkan, Lee memimpin penyebarannya sebagai komandan skuadron pertama. Ia mengenang pengalamannya menerima pelatihan F-15K dari Angkatan Udara AS, “Saya dipenuhi rasa kagum dan iri terhadap negara yang mampu memproduksi jet tempur canggih seperti F-15.”
Namun, kali ini, Lee merasa bangga dengan pencapaian Korea Selatan. “Hari ini, saya merasakan emosi yang hangat saat memeriksa kinerja luar biasa jet tempur buatan Korea Selatan dari udara. Hanya dalam 20 tahun, kita telah menjadi negara yang hebat,” ucapnya.
KF-21: Jet Tempur Generasi 4,5 Siap Bersaing
KF-21 Boramae adalah jet tempur generasi 4,5 yang sedang dalam tahap akhir pengembangan. Menurut laman Defense Security Asia, pesawat ini dirancang untuk menjadi tulang punggung Angkatan Udara Korea Selatan. Lee menyatakan, “Dalam hal kekuatan, kemampuan manuver, avionik, dan persenjataan, KF-21 setara dengan jet tempur kelas dunia.”
Salah satu fitur unggulan KF-21 adalah radar Active Electronically Scanned Array (AESA) yang memberikan presisi dan kesadaran situasional tinggi di medan perang.
“Begitu lepas landas, saya dapat mendeteksi dan melacak target di dekat dan jauh secara bersamaan di layar kokpit. Kemampuan komputasi radar dan kewaspadaan medan perangnya berada di level yang sama sekali berbeda,” jelas Lee.
Rencana Ambisius Korea Selatan
Menurut Bulgarian Military, Angkatan Udara Korea Selatan (ROKAF) berencana mengerahkan 100 hingga 120 unit KF-21 Boramae pada tahun 2032.
Pesawat ini akan menggantikan armada F-4 Phantom dan F-5 yang sudah tua. Prototipe KF-21 pertama kali terbang pada tahun 2022 dan telah mencatat sekitar 2.000 penerbangan uji untuk memvalidasi berbagai sistem dan komponennya.
Program KF-21, yang dimulai pada tahun 2015, diperkirakan menelan biaya pengembangan sebesar USD 6,59 miliar. Korea Aerospace Industries (KAI) berencana mengirimkan 20 pesawat Blok 1 pada tahun 2026, yang dioptimalkan untuk misi udara-ke-udara. Selanjutnya, 80 jet Blok 2 akan diproduksi untuk operasi udara-ke-darat.
Potensi Ekspor KF-21
Selain untuk kebutuhan domestik, KF-21 juga diposisikan sebagai produk ekspor. KAI telah mengidentifikasi sejumlah negara potensial, termasuk Thailand, Filipina, Irak, Polandia, dan Malaysia, yang sudah mengoperasikan jet tempur ringan FA-50/T-50.
Lee Young-soo mengaku iri kepada para juniornya yang akan menggunakan KF-21 di masa depan.
“Saya iri dengan junior saya yang akan melindungi Korea Selatan dengan KF-21,” ujarnya.
Dengan KF-21, Korea Selatan siap bergabung dengan kelompok elit negara-negara seperti AS dan Rusia yang telah berhasil mengembangkan jet tempur supersonik mereka sendiri.
“KF-21 akan meningkatkan nilai industri pertahanan Korea Selatan dan memantapkan dirinya sebagai pesawat tempur utama,” pungkas Lee.