JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto melaksanakan agenda diplomasi maraton di Beijing, Tiongkok, pada Rabu (3/9).
Dalam lawatan resmi tersebut, Presiden Prabowo bertemu langsung dengan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kurun waktu kurang dari delapan jam.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya melalui kanal resmi Sekretariat Kabinet di Jakarta mengungkapkan padatnya jadwal tersebut.
“Hari ini, hanya dalam waktu kurang dari delapan jam, Presiden Prabowo Subianto berada di Beijing, Republik Rakyat China, dalam rangka memenuhi undangan khusus dari Presiden China Xi Jinping,” ujarnya.
Menurut Teddy, undangan untuk hadir di Beijing sebenarnya telah disampaikan sejak 31 Agustus.
Namun, Presiden Prabowo memilih menunda keberangkatan karena memperhitungkan situasi politik dan keamanan dalam negeri yang sedang dinamis.
Keputusan ini menunjukkan perhatian Presiden terhadap kondisi nasional meski agenda internasional sangat penting.

Pertemuan bilateral dengan Xi Jinping dan Vladimir Putin menjadi kunci untuk memperkuat kesinambungan kerja sama strategis Indonesia di bidang ekonomi dan investasi.
Pemerintah menegaskan bahwa forum ini sekaligus memastikan proyek-proyek besar yang telah terjalin tetap berjalan sesuai komitmen bersama.
Diplomasi singkat nan intens ini berlangsung di sela peringatan 80 Tahun Kemenangan Perang Perlawanan Rakyat Tiongkok.
Acara besar tersebut turut dihadiri 26 pemimpin dunia dan menjadi sorotan internasional melalui parade militer berskala raksasa.
Teddy menambahkan, Indonesia memperoleh posisi kehormatan di barisan utama bersama tuan rumah.
“Indonesia mendapatkan kehormatan khusus untuk berada di kursi utama bersama tuan rumah,” katanya. Hal ini dinilai sebagai simbol meningkatnya posisi Indonesia di mata dunia.
Setelah menyelesaikan rangkaian pertemuan, Prabowo langsung kembali ke Tanah Air pada malam yang sama.
“Jadi, dalam waktu kurang dari satu hari meninggalkan Indonesia, Presiden sudah akan berada di Jakarta kembali malam ini,” ucap Teddy.***




