JATENG – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terus berupaya mengatasi krisis air di Indonesia. Kali ini Kemhan gaet Unhan untuk pengeboran di 10 titik air di Gunung Kidul dan Bantul, Jateng.
Rektor Universitas Pertahanan RI, Laksdya TNI Amarullah Octavian mengatakan pencarian sumber mata air baru ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Octavian menjelaskan pencarian mencari sumber air bersih ini juga merupakan perintah langsung dari Menhan Prabowo.
“Program pencarian titik air baru ini tidak hanya mencari sumber air, tetapi juga bertujuan untuk mendapatkan air yang bersih dan berkualitas,” jelasnya.
Setelah proses pengeboran selesai dan air mengalir, uji laboratorium dilakukan untuk memastikan keamanan dan kelayakan air untuk dikonsumsi.
“Program ini tidak hanya mencari sumber air, tetapi juga mencari sumber air berkualitas tinggi. Program ini telah berjalan sejak Oktober, dimulai dari pemetaan di NTB karena daerah tersebut membutuhkan bantuan yang besar. Kemudian dilanjutkan di Maluku dan sekarang di Gunung Kidul,” terangnya.
Octavian juga menyebut bahwa Prabowo telah memerintahkan mereka untuk membantu masyarakat di daerah lain dengan program pembangunan embung dan dukungan terhadap peternakan.
Proses pengerjaan di wilayah Gunung Kidul dan Bantul diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua minggu. Setelah air mengalir, Menteri Pertahanan akan meresmikan secara serentak.
Sebelumnya, Prabowo telah meresmikan total 31 titik sumber air di NTB sebagai langkah serius dalam mengantisipasi ancaman krisis air. Titik-titik tersebut meliputi 11 sumber air bersih di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat yang diresmikan akhir pekan lalu, serta 20 titik sumur bor di Dusun Kampih, Desa Teruwai, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok pada Februari 2023.
Prabowo menekankan bahwa program pencarian titik sumur bor ini merupakan solusi bagi daerah yang mengalami kekeringan atau kesulitan air. Program ini merupakan kerja sama antara Kementerian Pertahanan, pakar dari Universitas Pertahanan, dan pemerintah setempat.