JAKARTA – Mantan pembalap Formula 1, Juan Pablo Montoya, memperingatkan bahwa suasana damai di tim McLaren bisa berakhir dengan ‘ledakan’ saat perebutan gelar dunia antara Oscar Piastri dan Lando Norris mencapai titik krusial.
Menjelang Grand Prix Belanda akhir pekan depan, Piastri dan Norris hanya dipisahkan oleh sembilan poin di puncak klasemen pembalap. Meski sejauh ini rivalitas mereka terjaga tanpa konflik besar, Montoya yakin segalanya bisa berubah saat tekanan gelar meningkat.
“Jika saya seorang penjudi, akan ada ledakan di McLaren suatu saat nanti,” kata Montoya kepada Coin Poker.
“Mereka sedang memperjuangkan gelar juara dunia. Kapan terakhir kali McLaren punya juara dunia? 2008 bersama Lewis.”
Rivalitas yang Masih ‘Hangat’ Bisa Mendidih
McLaren musim ini tampil konsisten dan berpotensi meraih gelar konstruktor, dengan Max Verstappen yang mulai keluar dari perebutan gelar individual. Itu artinya, Piastri dan Norris punya ruang bebas untuk bertarung lebih ketat—dan lebih berisiko.
Montoya menilai kedekatan poin dan ambisi pribadi masing-masing pembalap bisa memicu insiden di trek, bahkan antar rekan setim.
“Ketika Anda unggul lima poin dan disalip rekan setim Anda, setiap posisi sangat berarti. Akan datang saat ketika menabrak rekan sendiri terasa lebih baik ketimbang kehilangan poin.”
Dia juga menyebut bahwa gaya kepemimpinan McLaren yang terbuka dan membiarkan pembalap saling bersaing—berbanding terbalik dengan pendekatan ‘keras’ Toto Wolff di Mercedes—bisa menjadi bumerang jika tidak dikendalikan.
“McLaren sekarang adalah tim yang penuh kedamaian, semua bahagia, semua bergandengan tangan. Tapi mereka membiarkan para pembalap bebas bertarung. Itu berisiko.”
Insiden Kecil Sudah Mulai Terjadi
Rivalitas keduanya sempat memanas saat Grand Prix Kanada, ketika mereka terlibat insiden dan Norris mengakui kesalahan. Di Hungaria, Piastri mencoba manuver ambisius di Tikungan 1 yang nyaris berujung tabrakan.
“Cepat atau lambat mereka akan mengalami insiden,” lanjut Montoya.
“Dan itu bukan soal hubungan pribadi. Ini tentang satu kesempatan langka yang bisa membuat mereka Juara Dunia.”
Montoya menyimpulkan, saat momen krusial tiba, kalkulasi rasional bisa lenyap dan digantikan insting juara. Ia yakin akan ada titik di mana salah satu pembalap akan mengambil risiko ekstrem, bahkan jika itu berarti menabrak rekan setimnya.
“Apakah kamu pikir Oscar akan membalap bersih kalau Lando yang memimpin? Tidak mungkin.”
McLaren memang sedang menikmati musim terbaik mereka dalam satu dekade terakhir. Namun, jika Montoya benar, momen manis ini bisa berubah jadi pertempuran internal yang menentukan sejarah—dan bisa pula merusaknya.