JAKARTA – Pemerintah melalui Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) kini mempertegas standar teknis dalam pelaksanaan proyek pembangunan IKN di Kalimantan Timur.
Langkah ini diambil demi memastikan kualitas konstruksi, estetika lingkungan, serta aspek keberlanjutan benar-benar terjaga.
Standar baru diterapkan secara khusus di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara yang masuk dalam zona inti pengembangan.
Menurut Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, proyek pembangunan fisik Nusantara tak hanya fokus pada kecepatan pengerjaan, tapi juga harus ditopang oleh kedisiplinan, manajemen tata kelola yang solid, dan kesadaran terhadap dampak lingkungan.
“Pembangunan fisik harus dibarengi dengan kedisiplinan, tata kelola yang baik, serta perhatian terhadap lingkungan dan lanskap,” ujarnya saat meninjau pelaksanaan proyek di kawasan Sepaku, Jumat, (4/7/2025).
Kebijakan ini mengatur berbagai aspek teknis lapangan, mulai dari prosedur pengangkutan material bangunan hingga perawatan jalur logistik.
Khususnya, truk pengangkut tanah dan batu dari quarry diwajibkan menjaga ketertiban lalu lintas dan keselamatan pengendara lain, terutama di jalur-jalur rawan seperti tanjakan Polewali.
Otorita IKN menyatakan bahwa fasilitas konstruksi seperti batching plant (pabrik beton siap pakai) yang menyebabkan pencemaran debu di jalan akan dihentikan operasionalnya minimal selama dua bulan.
Selain itu, seluruh angkutan tanah dan batu diwajibkan ditutup terpal agar tidak mencemari akses jalan menuju lokasi proyek.
Dalam hal penataan lanskap, Otorita IKN menyoroti rendahnya mutu penanaman pohon yang belum memperhatikan prinsip keberlanjutan.
Banyak tanaman ditemukan masih terbungkus karung atau plastik yang menghambat pertumbuhan akar.
“Kualitas penanaman harus ditingkatkan. Tanaman yang membutuhkan air tak bisa dicampur dengan yang tidak. Itu berpengaruh pada pertumbuhan,” ungkap Basuki.
Upaya pembenahan lanskap tak hanya soal visual, melainkan juga menjaga ekosistem tumbuhan di area IKN agar tumbuh optimal dan berkelanjutan.
Otorita IKN mendesak seluruh pemangku kepentingan di lapangan memiliki persepsi yang seragam dalam menghadapi tantangan teknis serta menjalankan mitigasi risiko sesuai rencana kerja.
Tahap kedua pembangunan IKN kini bergerak lebih cepat dengan sejumlah proyek besar yang menggunakan skema anggaran tahun jamak (multiyears).
Sedikitnya ada 15 proyek strategis seperti pembangunan jalan yudikatif, gedung legislatif, embung, serta infrastruktur kawasan lain yang tengah disiapkan.***