KYIV, UKRAINA – Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap sejumlah pangkalan udara strategis milik Ukraina, menghancurkan puluhan pesawat tempur dan infrastruktur militer. Serangan ini menjadi salah satu eskalasi paling serius dalam konflik yang masih berlangsung di kawasan tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya untuk melemahkan kekuatan militer Ukraina. “Semua target yang direncanakan telah berhasil dihancurkan dengan presisi tinggi,” demikian pernyataan resmi kementerian tersebut, seperti dikutip kantor berita TASS.
Serangan Presisi Hantam Aset Vital Militer Ukraina
Menurut laporan yang dihimpun dari berbagai sumber internasional, Rusia menggunakan kombinasi rudal balistik dan drone kamikaze dalam serangan yang difokuskan ke wilayah barat dan tengah Ukraina. Target utama mencakup pesawat tempur Su-27 dan MiG-29, serta fasilitas penunjang seperti hanggar, sistem pertahanan udara, dan landasan pacu.
“Kerugian yang dialami Angkatan Udara Ukraina sangat signifikan. Ini adalah pukulan telak bagi kemampuan mereka untuk mempertahankan wilayah udara,” kata seorang analis militer independen yang enggan disebutkan namanya.
Ukraina Berupaya Bertahan di Tengah Gempuran
Pemerintah Ukraina belum mengumumkan secara resmi jumlah kerugian. Namun, Juru Bicara Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksiy Hromov, menegaskan bahwa pasukannya tetap bertahan dan melawan.
“Kami tidak akan menyerah. Setiap serangan hanya memperkuat tekad kami untuk mempertahankan kedaulatan,” ujarnya dalam wawancara dengan media lokal.
Warga sipil di sekitar pangkalan udara melaporkan mendengar suara ledakan hebat dan melihat kobaran api di langit malam. Meski tidak ada laporan korban jiwa dari kalangan warga, dampak psikologis akibat serangan ini terasa cukup besar di komunitas lokal.
Reaksi Dunia Kecaman Internasional dan Seruan Damai
Serangan ini memicu reaksi keras dari berbagai negara Barat yang menyebut tindakan Rusia sebagai “pelanggaran berat terhadap hukum internasional.” NATO dikabarkan akan menggelar pertemuan darurat untuk membahas opsi dukungan militer tambahan bagi Ukraina.
Sementara itu, sejumlah pihak menyerukan solusi diplomatik. “Kita perlu solusi diplomatik secepat mungkin untuk mencegah lebih banyak kehancuran,” ujar seorang diplomat PBB yang tak ingin disebutkan namanya.
Konflik Berpotensi Meluas
Para analis menilai bahwa intensitas serangan terbaru ini menunjukkan bahwa Rusia tengah berupaya mendapatkan keunggulan strategis. Namun, langkah tersebut bisa memicu respons lebih keras dari Ukraina dan sekutunya, yang berisiko memperluas cakupan konflik.