Jakarta – Hasil Sidang Isbat yang dilakukan oleh Kementerian Agama menetapkan bahwa awal puasa Ramadan 1445 Hijriah akan dimulai pada Selasa, 12 Maret 2024. Keputusan ini diambil setelah peserta sidang mendengarkan kesaksian dari para pengamat hilal bahwa hilal tidak terlihat.
Pemantauan hilal dilakukan di 134 titik di seluruh Indonesia. Rangkaian sidang isbat dimulai dengan seminar hisab posisi hilal. Dari hasil pengamatan, posisi hilal berada di posisi antara -0,33 derajat sampai 0,83 derajat, sedangkan sudut elongasi berkisar antara 2,26 derajat sampai 2,59 derajat. Sementara itu, kriteria MABIMS menetapkan tinggi hilal minimal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat
“Berdasar kriteria MABIMS (3-6,4) tanggal 29 Sya’ban 1445 H/10 Maret 2024 M posisi hilal di seluruh wilayah NKRI belum masuk kriteria minimum tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Sehingga tanggal 1 Ramadan 1445 H secara hisab jatuh bertepatan dengan hari Selasa Pon, tanggal 12 Maret 2024 M,” kata anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, Cecep Nurwendaya, di kantor Kemenag, Minggu (10/3/2024).
Keputusan untuk menetapkan 12 Maret sebagai awal puasa Ramadan sesuai dengan prediksi awal Ramadan yang telah dikeluarkan oleh Nahdlatul Ulama (NU). Sebelumnya, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) juga telah memperkirakan bahwa awal puasa atau 1 Ramadan 1445 H akan jatuh pada tanggal 12 Maret 2024, berdasarkan pengamatan posisi hilal.
Sementara Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan adalah 11 Maret 2024. Menag Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan agar masyarakat saling menghormati jika terjadi perbedaan penetapan tanggal dimulainya awal puasa Ramadan.