JAKARTA – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan memastikan bahwa menu Makan Bergizi Gratis (MBG) memenuhi standar gizi seimbang dengan mempertimbangkan aspek kesehatan dan kehigenisan makanan.
“Kami memperhatikan komposisi karbohidrat, nutrisi dari sayuran, vitamin buah-buahan, serta protein hewani,” ungkap Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Selatan, Sarwoko, dalam wawancara di Jakarta, Senin, dilansir dari Antara.
Sarwoko menambahkan bahwa setiap paket makanan akan mengandung kalori yang seimbang, dengan porsi 400 kalori untuk setiap anak SD.
Untuk memastikan kualitas gizi, pihaknya bekerja sama dengan Puskesmas dan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan. “Menu makanan akan kami sampaikan pada Kamis (9/1),” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Yudi Dimyati, menegaskan kesiapan pihaknya untuk memeriksa keamanan makanan, terutama dalam mendeteksi bahan-bahan berbahaya. “Pemeriksaan akan dilakukan ketika makanan tiba untuk memastikan bahan-bahan yang digunakan aman,” jelas Yudi.
Kandungan gizi dari setiap makanan akan dicantumkan oleh pengelola dan tim ahli gizi di setiap kotak makanan selama proses pengolahan.
Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Selatan telah menyiapkan unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendistribusikan MBG kepada ribuan siswa dan ibu hamil di wilayah tersebut.
SPPG di Jakarta Selatan yang sudah siap melaksanakan kegiatan ini adalah Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), yang akan beroperasi di Jalan Kemang Selatan Nomor 106 RT 01/RW 03, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Selain itu, Yayasan Peleton Media Kasih akan menjalankan kegiatan di Jalan Kalibata Nomor 22, RT 06/RW 07, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan.
Anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis ini, setelah melalui uji coba, ditetapkan sebesar Rp10 ribu per paket di Pulau Jawa. Di luar Pulau Jawa, biaya akan disesuaikan dengan ketersediaan pangan dan rekomendasi dari ahli gizi.