JAKARTA – Proposal damai Ukraina-Russia yang diusulkan Menhan Prabowo Subianto pada Forum Internasional menjadi sorotan dunia.
Pada forum itu, Mantan Danjen Kopassus itu menyodorkan usulan seperti perlunya gencatan senjata, penarikan pasukan 15 kilometer dari posisi depan ke zona demiliterisasi baru, hingga pengerahan pasukan PBB.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Militer dan Intelijen dari Universitas Pertahanan (Unhan), Susaningtyas NH Kertopati (Nuning) menilai niat dan tujuan Menhan Prabowo tentu saja pasti baik karena ingin turut serta menciptakan perdamaian dunia.
“Niat dan tujuan Bapak Prabowo sebagai Menhan RI tentu saja pasti baik, Saya melihat niat dan idea Pak Prabowo sangat mulia dan bagus,” katanya kepada Garuda TV. Jumat (9/6/2023).
Menyangkut terkait zona demiliterisasi. Nuning berpendapat DMZ lahir dari kesepakatan apabila kedua pihak sudah sepakat berdamai. Seberapa luas DMZ, di mana posisinya, kalau perlu penjaga, siapa yang disetujui oleh kedua pihak.
“Zona demiliterisasi dalam bahasa Inggris Demilitarization Zone (DMZ) adalah wilayah dari dua atau lebih kekuatan militer (atau persekutuan) yang merupakan batas wilayah yang diakui secara de facto di dunia internasional masing-masing negara dan tidak memperkenankan adanya aktivitas militer,” tutupnya