JAKARTA – Tanggal 2 Oktober menjadi momen bersejarah yang mencatat peristiwa penting di dunia dan Indonesia. Dari keberhasilan Salahuddin Ayyubi merebut Yerusalem pada 1187 hingga peringatan Hari Batik Nasional yang kini menjadi kebanggaan budaya Indonesia, hari ini sarat dengan makna sejarah dan identitas nasional.
Kemenangan Salahuddin Ayyubi di Yerusalem
Pada 2 Oktober 1187, Salahuddin Ayyubi, panglima besar Muslim, berhasil membebaskan Yerusalem dari kekuasaan Tentara Salib setelah 88 tahun diduduki. Kemenangan ini menjadi titik balik dalam sejarah Perang Salib. “Kemenangan ini bukan sekadar merebut kota, tetapi menegakkan keadilan dan perdamaian,” tulis sejarawan dalam catatan sejarah. Setelah kemenangan tersebut, Salahuddin mengizinkan umat Kristiani dan Yahudi untuk tetap tinggal di Yerusalem, menunjukkan sikap toleransi yang diakui dunia hingga kini.
Hari Batik Nasional: Warisan Dunia dari Indonesia
Di Indonesia, 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional, menyusul pengakuan UNESCO pada 2009 yang menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi. Pengakuan ini lahir setelah sidang di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yang menegaskan batik sebagai identitas budaya Indonesia. “Batik bukan hanya kain, tetapi cerminan jiwa dan kreativitas bangsa,” ujar tokoh budaya Indonesia. Peringatan ini mengajak masyarakat untuk terus melestarikan batik sebagai simbol kebanggaan nasional.
Momen Refleksi dan Kebanggaan
Peristiwa 2 Oktober mengajak kita merenungkan nilai sejarah dan budaya. Kemenangan Salahuddin Ayyubi menginspirasi semangat keadilan, sementara Hari Batik Nasional memperkuat identitas Indonesia di kancah global. Mari rayakan hari ini dengan mengenakan batik dan menghargai warisan sejarah yang telah membentuk peradaban dunia.




