JAKARTA – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) menegaskan komitmennya dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu prioritas nasional pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz, dalam acara Taklimat Media yang digelar di Gedung Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (31/10/2025).
Kepala Perpusnas Aminudin Aziz menyampaikan, peningkatan kecerdasan bangsa tidak hanya ditentukan oleh asupan gizi yang baik, tetapi juga oleh kualitas bacaan yang tersedia dan diakses masyarakat.
“Kami sangat mendukung program Makan Bergizi Gratis. Orang yang gizinya baik akan kuat, mampu berpikir jernih, dan memiliki energi untuk membaca serta belajar dengan optimal. Program ini harus berjalan seiring dengan upaya mengisi otak melalui literasi,” ujar Aminudin.
Menurutnya, pemenuhan gizi dan literasi merupakan dua sisi yang saling melengkapi dalam membangun manusia Indonesia yang unggul.
“Anak-anak tidak cukup hanya mendapatkan makanan bergizi, mereka juga harus mendapat bacaan yang bergizi bagi pikirannya. Perpusnas berkepentingan memfasilitasi pengisian otak ini melalui penyediaan bahan bacaan bermutu dan akses literasi yang luas,” lanjutnya.
Meskipun alokasi anggaran Perpusnas tahun 2026 mengalami penurunan menjadi sekitar Rp377 miliar, Perpusnas tetap berkomitmen menjaga kesinambungan program prioritas nasional seperti Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), KKN Tematik Literasi, serta Relawan Literasi Masyarakat.
Program TPBIS yang sebelumnya mencakup hampir 1.000 lokasi akan dijalankan di sekitar 650 lokasi pada tahun depan. Adapun program KKN Tematik Literasi tetap dipertahankan karena terbukti efektif menggerakkan masyarakat bersama mahasiswa dan pegiat literasi dalam membangun budaya baca dari desa.
Selain itu, jumlah Relawan Literasi Masyarakat justru akan ditingkatkan guna memperkuat koordinasi kegiatan literasi di tingkat daerah.
Dalam aspek pelestarian, Perpusnas tetap melaksanakan kegiatan penyelamatan dan digitalisasi naskah kuno, meski dengan skala yang lebih terbatas menyesuaikan kondisi fiskal.
“Kami melakukan asesmen terhadap naskah-naskah yang paling mendesak untuk diselamatkan. Salah satu cara efektif melestarikan naskah adalah melalui digitalisasi,” jelas Aminudin.
Aminudin juga mencatat adanya peningkatan signifikan dalam kunjungan masyarakat, baik secara langsung ke Gedung Layanan Perpusnas maupun secara daring melalui portal Khastara.
“Tren peningkatan ini menunjukkan kesadaran baru masyarakat terhadap pentingnya mengetahui isi naskah dan sejarah bangsa,” tuturnya.
Sebagai lembaga yang bertanggung jawab menyediakan akses bacaan nasional, Perpusnas memastikan seluruh koleksi digitalnya dapat diakses gratis melalui berbagai platform daring, termasuk aplikasi iPusnas dan portal Khastara.
“Kami menyediakan bahan bacaan yang bermutu dan platform digitalnya dari berbagai jenjang agar anak-anak dan masyarakat mendapatkan bacaan yang benar-benar bermanfaat bagi peningkatan literasi,” pungkasnya
Melalui sinergi antara pemenuhan gizi dan peningkatan literasi, Perpusnas optimistis program MBG akan berkontribusi nyata dalam mencetak generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan literat menuju Indonesia Emas 2045




