Live Program UHF Digital

Pertagas Perluas Infrastruktur Energi, Perkuat Ketahanan Nasional dengan 2.930 KM Jaringan Pipa

PT Pertamina Gas (Pertagas), bagian dari Sub Holding Gas Pertamina, terus menunjukkan komitmennya dalam membangun dan mengoperasikan infrastruktur penyaluran energi di Indonesia. Hingga saat ini, Pertagas telah mengelola 63 ruas pipa sepanjang 2.930 km di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, guna memenuhi kebutuhan energi bagi berbagai industri di tanah air.

Sebagai pengelola gas bumi nasional terbesar, Subholding Gas (SHG) terus berkembang secara progresif dengan fokus pada keberlanjutan. SHG tidak hanya mempertahankan bisnis inti, tetapi juga meningkatkan keandalan kinerja operasionalnya demi memastikan ketahanan energi nasional.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PT PGN Tbk, Harry Budhi Sidharta, menjelaskan bahwa Pertagas tidak hanya memperluas cakupan dalam penyaluran gas alam, tetapi juga merambah bisnis penyediaan infrastruktur energi lainnya seperti pipa minyak bumi dan BBM. “Pertagas kini telah membangun dan mengoperasikan lebih dari 605 km pipa minyak, termasuk Pipa Minyak Tempino–Plaju di Sumatera Tengah dan Pipa Minyak Rokan di Sumatera Rokan,” jelas Harry, Senin (14/10).

Pertagas Perluas Infrastruktur Energi, Perkuat Ketahanan Nasional dengan 2.930 KM Jaringan Pipa

Kontribusi Pertagas dalam penyaluran minyak di Sumatera mendukung ketahanan energi nasional, dengan memberikan pasokan energi yang stabil untuk kebutuhan negara. Selain itu, Pertagas juga sedang membangun pipa penyaluran BBM sepanjang 96 km dari Cikampek ke Plumpang, yang diawali dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Pertamina Patra Niaga pada 4 Oktober 2024.

Komitmen Pertagas tidak hanya terbatas pada pengembangan jaringan pipa, tetapi juga pada keandalan operasional. Dengan kompetensi tinggi dalam operasional dan pemeliharaan pipa, Pertagas memastikan penyaluran energi berlangsung aman dan efisien. Pencapaian 105 juta jam kerja selamat hingga September 2024 menegaskan komitmen perusahaan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.

Pertagas juga menggunakan sistem terintegrasi seperti Security and Oil Losses Management dan teknologi deteksi untuk memastikan kelancaran operasi dan meminimalkan risiko. Pengendalian ketat juga diterapkan pada alat ukur dan pengelolaan aliran energi sesuai standar internasional.

Harry menyatakan bahwa Pertagas akan terus memperluas jaringan infrastruktur penyaluran energi dan menjalin sinergi dengan industri hulu hingga hilir. “Jaringan pipa yang terintegrasi dari hulu ke hilir akan meningkatkan efisiensi, keselamatan, fleksibilitas, dan keandalan pasokan energi yang stabil,” ujar Harry. Kompetensi Pertagas di sektor midstream memungkinkan kerja sama yang lebih luas dengan industri energi nasional, memperkuat ketahanan energi Indonesia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *